Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkunjung ke Museum Sangiran? Ada Apa Saja?

Jika Anda berada di wilayah Solo dan sekitarnya, cobalah berkunjung ke Museum Sangiran di Sragen. Ada apa saja di sana?

Museum Sangiran atau lebih dikenal dengan museum manusia purba ini berlokasi di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen. Letaknya tak begitu jauh dari Solo, hanya sekitar 17 kilometer ke arah utara.

Tiket masuknya pun terbilang tak mahal, tak sampai Rp 10.000 untuk wisatawan domestik. Setibanya di parkiran, Anda akan disambut patung kepala manusia purba berukuran besar.

Museum Sangiran menyimpan puluhan ribu fosil dari jaman pleistocen (lebih dari dua juta tahun yang lalu).

Dilansir dari Situs Kabupaten Sragen, temuan fosil di Sangiran untuk jenis hominid purba (diduga sebagai asal evolusi manusia) ada 50 jenis atau individu. Fosil yang ditemukan di wilayah ini merupakan 50 persen dari temuan fosil di dunia dan 65 persen dari temuan di Indonesia.

Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil, di mana 2.931 fosil ada di museum dan sisanya disimpan di gudang penyimpanan.

Ruang pameran museum yang menjadi salah satu warisan budaya dunia (World Heritage List) terbagi menjadi beberapa bagian.

Tiap-tiap ruang pameran tersebut menyuguhkan berbagai fosil jutaan tahun lalu yang tertata rapi, dilengkapi dengan keterangan fosil tersebut. Ruang pameran juga dilengkapi dengan AC, sehingga pengunjung dapat menikmati dan belajar apa yang ada di sana dengan nyaman.

Tak hanya itu, museum yang diurus Dinas Pariwisata Sragen ini juga mempunyai fasilitas lain seperti laboratorium, gudang fosil, dan ruang slide.

Selain itu, juga terdapat kios-kios yang berjajar rapi yang menjual berbagai pernak-pernik dari batuan, baju, topi, makanan dan lainnya.

Beberapa koleksi di Museum Sangiran seperti,

Fosil ini antara lain Australopithecus africanus, Pithecanthropus mojokertensis (Pithecanthropus robustus), Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus erectus, Homo soloensis, Homo neanderthal Eropa, Homo neanderthal Asia, dan Homo sapiens.

2. Fosil binatang bertulang belakang

Fosil binatang bertulang belakang yang dipamerkan di museum ini antara lain Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa dan domba).

3. Fosil binatang air

Tak hanya binatang bertulang belakang, Museum Sangiran juga menampilkan koleksi fosil binatang air seperti Crocodilus sp (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Mollusa (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Chelonia sp (kura-kura), dan foraminifera.

4. Batu-batuan

Terdapat bau-batuan yang dipamerkan di museum ini, seperti meteorit atau taktit, kalesdon, diatome, agate, dan ametis.

5. Alat-alat batu

Alat-alat jaman dahulu yang terbuat dari batu seperti serpih, bilan, serut, gurdi, kapak persegi, bola batu, dan kapak perimbas-penetak juga disuguhkan di ruang pameran.

Museum Sangiran pun terus dikembangkan oleh pengelola. Bagi pengunjung yang hobi berswafoto, saat ini museum juga dilengkapi spot-spot menarik.

Terdapat jembatan dengan arsitektur menyerupai gading gajah berwarna putih, pancuran, dan sebagainya.

Sejarah Kawasan Sangiran

Disebutkan, berdasarkan penelitian para ahli Geologi terdahulu, pada masa purba kawasan Museum Sangiran merupakan hamparan lautan.

Karena proses geologi dan bencana alam, letusan Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu, membuat Sangiran menjadi daratan.

Hal ini pun terbukti dari lapisan-lapisan tanah yang membentuk wilayah Sangiran berbeda dengan lapisan tanah di tempat lain.

Tiap lapisan tanah tersebut ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan jamannya.

Klaster museum tersebut terletak tak jauh dari Museum Sangiran. Hanya berjarak beberapa kilometer dari Museum Sangiran ini.

Akses jalan menuju klaster-klaster ini terbilang memadai. Anda tak perlu takut tersesat, karena di sepanjang jalan di pasang penunjuk arah.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/26/130102627/berkunjung-ke-museum-sangiran-ada-apa-saja

Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke