Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip Sejarah Benteng Van Den Bosch, Tempat Jokowi dan Iriana "Ngopi" Bareng

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyambangi Benteng Van Den Bosch atau lebih dikenal dengan istilah Benteng Pendem, Jumat (1/2/2019). Benteng pendem terletak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Di Benteng Pendem Jokowi dan Iriana berkeliling di salah satu bangunan bersejarah ini. Usai berkeliling Jokowi dan Iriana menyempatkan diri untuk menikmati secangkir kopi capucinno hangat di kantin kecil yang berada di kawasan Benteng Pendem.

Kunjungan Jokowi saat itu tak hanya untuk berwisata. Ia meninjau kondisi Benteng Pendem yang akan masuk program pemugaran untuk tujuan wisata. Jokowi menilai Benteng Pendem layak dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah.

Lokasi Benteng Pendem ini sangat strategis dan mudah dijangkau kendaraan pribadi. Benteng Pendem terletak di Jalan Untung Suropati, Pelem, Kecmatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Benteng Pendem buka dari pukul 08.00 WIB.

Untuk masuk di kawasan wisata Benteng Pendem, Anda hanya perlu membayar Rp 5.000. Selain sebagai tempat wisata sejarah, Benteng Pendem juga cocok dijadikan sebagai lokasi berfoto yang menarik.

Wisata Sejarah Benteng Pendem

Dikutip dari situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Ngawi www.ngawitourism.com, pada abad ke-19, sebelum Benteng Pendem dibangun, wilayah ini menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di wilayah Jawa Timur. Wilayah ini juga menjadi pusat pertahanan Belanda dalam Perang Diponegoro.

Kemudian pada tahun 1825 Belanda berhasil menduduki wilayah Ngawi. Pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem untuk mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi serta menguasai jalur perdagangan.

Dulunya benteng ini dihuni tentara Belanda 250 orang bersenjatakan bedil, 6 meriam api dan 60 orang kavaleri dipimpin oleh Johannes van den Bosch.

Maka jangan heran jika di benteng ini Anda akan melihat bangunan bergaya Eropa dan Romawi lengkap dengan sejumlah perlengkapan pertahanan peninggalan pemerintahan Hindia Belanda.

Benteng ini juga disebut Benteng Pendem karena bangunanya yang terlihat menjorok ke tanah. Konon selain sebagai pusat pertahanan saat Perang Diponegoro, benteng ini juga digunakan sebagai tanggul penahan banjir karena lokasinya yang diapit oleh dua sungai yaitu Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun.

Tak hanya bangunan benteng, di kawasan itu Anda juga dapat menemui Makam K.H. Muhammad Nursalim yang merupakan salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Benteng ini.

K.H. Muhammad Nursalim juga disebut sebagai orang yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Ngawi.

Namun sayang, Detha Arya Tifada, seorang penulis Kompasiana.com mengatakan, kondisi Benteng Pendem ini jauh dari kata terawat.

"Benteng yang digadang-gadang sebagai salah satu warisan kolonial bernilai historis tinggi, megah, serta bergaya khas kolonial. Justru kondisinya kini tampak tak terawat. Beberapa bangunan rasanya telah memasuki fase rusak parah serta banyak ditumbuhi belukar, " tulis Detha pada 19 Mei 2017.

Saat mengunjungi Benteng Van den Bosch Jokowi berjanji pemugaran bangunan bersejarah ini akan segera dilakukan.

Presiden menegaskan bahwa bangunan bersejarah memang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya sebagai pengingat identitas dan penanaman nilai-nilai positif bangsa.

"Tahun ini, akan segera kita restorasi ya, kita perbaiki. Tadi saya sudah langsung telepon Menteri PUPR dan dia sudah siap," ujar Jokowi usai melakukan peninjauan.

https://travel.kompas.com/read/2019/02/03/171100127/mengintip-sejarah-benteng-van-den-bosch-tempat-jokowi-dan-iriana-ngopi-bareng

Terkini Lainnya

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke