1 Juni 2019, Korean Air Hapus Layanan "First Class" di 76 Rute Penerbangan Internasional

KOMPAS.com – Korean Air yang merupakan maskapai terbesar Korea Selatan telah memuat keputusan sulit dengan menghapus layanan kelas utama di sekitar 70 persen rute penerbangan atau di 76 rute dari total 111 rute penerbangan internasional mereka.

Adapun perubahan ini akan berlaku mulai 1 Juni 2019.

Ini berarti hanya 35 rute atau sekitar 30 persen dari penerbangan internasional Korean Air  yang masih memiliki layanan kelas utama. Menurut The Korea Herald, perubahan itu disebabkan oleh rendahnya permintaan tiket kelas satu dan kebutuhan untuk memaksimalkan keuntungan dan efisiensi maskapai penerbangan. 

Dengan perubahan ini, Korean Air hanya akan memiliki kelas ekonomi dan bisnis di 76 dari 111 rute mereka.

“Kami memutuskan untuk menerapkan dua opsi kursi kelas untuk penerbangan ke tujuan wisata di mana ada permintaan rendah untuk kelas satu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan ketidaknyamanan penumpang kelas satu dan mempertahankan kualitas layanan untuk penumpang kelas satu, ” kata juru bicara Korean Air.

Misalnya, penerbangan Brisbane ke Seoul dan Sydney ke Seoul akan kehilangan layanan kelas satu. Namun layanan kelas satu pada rute ini akan bergabung dengan rute Toronto, Vancouver, Barcelona, Madrid, Istanbul, Zagreb, Brisbane, Auckland, Nadi juga, menurut FlightGlobal. 

Saat ini, tidak ada tempat duduk kelas satu untuk sebagian besar rute jarak pendek Korean Air tetapi maskapai akan mempertahankan layanan kelas satu pada rute ke Beijing, Osaka, Hong Kong, Taipei, Bangkok, Singapura, Manila, Jakarta, Hanoi, dan beberapa rute jarak jauh.

Korean Air menggunakan kursi yang sama untuk kelas pertama dan bisnis untuk penerbangan yang beroperasi pada pesawat Boeing 787 dan Airbus A330 mereka. Satu-satunya perbedaan antara kelas-kelas ini adalah pada makanan dan layanan. 

Korean Air bukan maskapai pertama yang menerapkan kebijakan ini. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah maskapai termasuk British Airways, Delta, dan United telah menghapus kursi kelas satu mereka dan hanya menyediakan kelas bisnis dan ekonomi.

Hal ini disebabkan karena permintaan untuk perjalanan kelas satu telah berkurang selama bertahun-tahun meskipun tersedia fasilitas mewah seperti santapan lezat berstandar tinggi, ruang kaki lebih luas, privasi dan eksklusivitas, kursi datar 180 derajat, bioskop layar lebar pribadi, dan banyak lagi.

Menurut The Economist, eksekutif memilih kelas bisnis dan banyak mantan pelanggan kelas satu lebih memilih untuk terbang dengan pesawat pribadi. Selain itu, kualitas tempat duduk kelas bisnis telah mengalami peningkatan yang signifikan sehingga wisatawan dapat duduk dengan nyaman dengan harga lebih murah.