Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Klarifikasi Traveloka Mengenai Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

JAKARTA, KOMPAS.com - Agen perjalanan online Traveloka menegaskan bahwa kerja sama dengan Angkasa Pura II untuk co-branding berfokus pada peningkatan pelayanan dan pengalaman para pengguna jasa di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami tegaskan kembali bahwa, tidak ada rencana dalam kerja sama co-branding ini untuk melakukan pergantian nama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menjadi nama apapun," kata Public Relations Director, Traveloka Group, Sufintri Rahayu sesuai siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (16/9/2019).

Sufintri menyebutkan Traveloka selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai dan filosofi bangsa.

"Bandar Udara Soekarno-Hatta merupakan warisan budaya bangsa yang menurut kami sudah seharusnya melekat kepada nama Bandar Udara tersebut. Lingkup kerjasama co-branding ini berfokus pada peningkatan pelayanan dan pengalaman para pengguna jasa di Terminal 2," jelasnya.

Penjelasan Angkasa Pura II

Melalui siaran pers terpisah, Angkasa Pura II menyatakan kerja sama co branding dengan Traveloka dan agen perjalanan lain Pegi Pegi berlangsung periode tertentu serta hanya terkait aspek komersial, bukan operasional.

"Kerja sama ini hanya pada aspek komersial di terminal, sementara keseluruhan operasional terminal sepenuhnya masih di bawah Angkasa Pura II," jelas Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Agus Haryadi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (16/9/2019).

"Masing-masing pihak yakni Soekarno-Hatta, Pegipegi dan Traveloka memiliki nama besar, dan kami yakin kerja sama ini akan saling menguntungkan bagi seluruh pihak termasuk para penumpang pesawat,” jelas dia.


Melalui kerja sama ini, Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang komersial di terminal untuk memperkenalkan produknya dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Angkasa Pura II.

“Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan 80 persen dari ruang komersial yang ada di terminal. Kerja sama ini juga tidak berdampak pada berubahnya nama terminal, hanya saja Pegipegi dan Traveloka memiliki hak penamaan di belakang nama terminal untuk dicantumkan misalnya di signage," ujar Agus Haryadi.

Ia mengatakan model kerja sama co-branding seperti ini sudah lazim diterapkan di sektor pelayanan publik terutama di luar negeri. Di dalam negeripun sudah ada kerjasama serupa. Meskipun di dalam negeri, kerjasama serupa belum pernah ada sebelumnya.

“Strategi co-branding ini merupakan salah satu upaya kami dalam memanfaatkan aset secara maksimal untuk meningkatkan brand equity dan turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan," jelas Agus.

https://travel.kompas.com/read/2019/09/17/071100727/klarifikasi-traveloka-mengenai-terminal-2-bandara-soekarno-hatta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke