Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nagekeo Tuan Rumah Festival Literasi Tingkat Provinsi NTT

Sebanyak 23 kabupaten dan kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur akan bertemu di Kabupaten Nagekeo untuk mengikuti festival literasi yang diinisiasi oleh Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja. Acara ini dilaksanakan 27-30 September 2019.

Nagekeo memiliki kekayaan praktik literasi yang mengakar pada budaya dan jati dirinya. Kemampuan membaca teks kultural membekas pada lintasan historis yang sangat panjang.

Dalam menghadapi persoalan hidupnya, leluhur Nagekeo telah mewariskan cara membaca aksara alam dan budaya dengan proses kognitif yang istimewa.

Masyarakat Nagekeo hidup bersuku-suku dengan kekayaan bahasa dan dialek, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan, ritual, sistem peralatan dan teknologi, artefak, seni dan kerajinan.

Hal ini merupakan bukti kuat yang mengharuskan masyarakat Nagekeo berbesar hati untuk menggali dan mempertahankan kearifan lokal dan bangkit merumuskan jati diri masa depannya.

Berbagai belenggu permasalahan yang dialami saat ini tidak boleh menghentikan langkah maju menuju masyarakat yang sejahtera, nyaman dan bermartabat.

"Sesungguhnya Nagekeo bukanlah tidak memiliki modal dasar yang besar. Tuhan telah memberikan alam yang kaya berupa topografi, geologi, dan hidrologi yang mendukung pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan, dan peternakan dan lain-lain untuk memecahkan semua persoalan hidupny," kata Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Senin, (23/9/2019.

Nagekeo, lanjutnya, juga memiliki posisi geostrategis yang menguntungkan karena berada di tengah-tengah Pulau Flores dan pantas dijuluki The Heart of Flores (Jantung dari Flores).

Selain itu, menurutnya Nagekeo bisa dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus yang membentuk segitiga emas di Pesisir Utara dengan Kawasan Pariwisata Nasional dan Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo.

“Berbagai Kementerian atau Lembaga Dukung Percepatan Pembangunan Nagekeo melalui Festival Literasi Nagekeo 2019 pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bulan Juli 2019 lalu sudah di hadapan para pejabat dari berbagai kementerian atau lembaga yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,” jelasnya.

Ia memaparkan pula bahwa Festival Literasi Nagekeo merupakan panggung bersama Nagekeo dan Masyarakat NTT lainnya untuk mempertahankan kekayaan budaya lokal dari proses marjinalisasi budaya dominan, sekaligus mendobrak stereotip dan inferioritas "Nagekeo sebagai kabupaten miskin dan tertinggal". Festival akan berlangsung selama 5 hari efektif dan siap digelar dari 27-30 September 2019 ini.

Festival Literasi Nusa Tenggara Timur yang dilaksanakan di Kabupaten Nagekeo membangkitkan promosi warisan leluhur masyarakat pedalaman Nagekeo. Salah satu dari sekian warisan itu itu adalah Esu Kose. Isu kose adalah nasi yang dimasak dengan periuk tanah.

Warisan ini masih terawat dengan baik di Desa Woedoa, Nagekeo. Uniknya, Esu Kose diusung di kepala perempuan dan perempuan itu sendiri yang memikulnya.

“1000 perempuan siap mengusup 1000 esu kose yang berisi nasi di dalam periuk tanah. Ini merupakan warisan leluhur orang Nagekeo yang dibangkitkan kembali,” jelasnya.

Dosen Undana Kupang, Lasarus Jehamat kepada Kompas.com Senin, (23/9/2019) menjelaskan, Provinis Nusa Tenggara Timur masih jauh dari keliterasian.

Penyebab utamanya adalah masyarakat Nusa Tenggara Timur kuat mengikuti budaya tutur, lisan, selanjutnya budaya tutur itu kemudian dilampaui oleh satu budaya lagi yang disebut audiovisual. Budaya audiovisual ini yang memorakporandakan kemauan untuk berliterasi.

Jehamat menjelaskan, masyarakat Nusa Tenggara Timur bisa keluar dari situasi nonliterasi, pertama, dimulai dari rumah, dongeng mesti diikuti dengan penceritaan kembali dongeng itu dalam bentuk tulisan.

Kedua, di level sosial, tradisi menulis harus menjadi kebiasaan. Menulis harus menjadi kebiasaan orang Nusa Tenggara Timur dan tidak saja kewajiban moral tetapi mesti diingatkan sebagai hak.

Di level kebijakan, pemerintah Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur mesti menempatkan muatan lokal dengan pelajaran bercerita dan menulis, plus negara mesti mengontrol kerja modal melalui media agar disisipi juga nilai literasi di dalamnya. Dengan begitu, masyarakat literasi bisa muncul di seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur.

https://travel.kompas.com/read/2019/09/28/090000027/nagekeo-tuan-rumah-festival-literasi-tingkat-provinsi-ntt

Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke