Ia memainkannya di depan peserta Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106 Jakarta yang kini dikenal dengan Museum Sumpah Pemuda, pada 27-28 Oktober 1928.
Bicara WR Supratman tentu tidak bisa lepas dari alat musik biola. Jika kamu berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, maka kamu bisa melihat biola yang dimainkan WR Supratman ketika mengumandangkan lagu Indonesia Raya.
Biola itu terbuat dari tiga jenis kayu yaitu jati dari Belanda, mapel dari Italia, serta kayu eboni dari Afrika Selatan.
Jenis biola ini adalah model Amatus dan berukuran 4/4 atau standar. Panjang badan biola itu 36 sentimeter, lebar badan bagian terlebar 20 sentimeter dan 11 sentimeter pada bagian tersempit, tebal tepian 4,1 sentimeter dan tebal bagian tengah enam sentimeter.
Namun, biola yang dipajang di Museum Sumpah Pemuda adalah replika. Sementara itu, biola yang asli disimpan secara apik di salah satu bagian ruangan museum lainnya.
Dulu, biola asli dipamerkan untuk pengunjung umum. Namun kini pihak museum menyimpan biola asli tersebut dan tidak dipamerkan seperti koleksi lainnya.
Sebagai tanggung jawab untuk melestarikan peninggalan WR Supratman kepada bangsa Indonesia, pengelola museum juga melakukan perawatan biola itu selama dua bulan sekali.
Museum Sumpah Pemuda terletak di Jalan Kramat Raya No.106, Jakarta Pusat. Pada Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, biasanya diselenggarakan upacara bendera di area museum ini.
Museum ini menyimpan benda-benda koleksi yang berhubungan dengan sejarah panjang kemerdekaan Indonesia, salah satunya adalah momen Hari Sumpah Pemuda.
Saat berkunjung ke museum ini, kamu bisa melihat foto-foto kegiatan berbagai organisasi pemuda dan piringan hitam Indonesia Raya. Salah satu ikon koleksi museum ini adalah biola WR Supratman.
https://travel.kompas.com/read/2019/10/28/082431027/kisah-biola-wr-supratman-di-museum-sumpah-pemuda