Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Napak Tilas, 3 Lokasi Rapat Penentu Lahirnya Sumpah Pemuda

Tercetusnya Sumpah Pemuda bukan merupakan proses yang singkat dan mudah. Banyak pertemuan yang dilakukan para pelajar muda dahulu untuk merumuskannya.

Meski di era kolonial, para pemuda dari berbagai organisasi kedaerahan tetap semangat berkumpul di tempat-tempat tertentu.

Tempat-tempat tersebut kini memiliki nilai historis yang tinggi. Salah satu lokasi yang diketahui bersama menjadi tonggak sejarah lahirnya Sumpah Pemuda adalah Gedung Kramat 106 yang dikenal juga Museum Sumpah Pemuda.

Namun, menurut pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali, para pelajar sempat menggunakan tiga lokasi untuk rapat termasuk di Gedung Kramat.

Berikut tiga lokasi rapat yang digunakan para pemuda dalam melahirkan Sumpah Pemuda:

Di lokasi inilah rapat pertama dilakukan pada Sabtu, 27 Oktober 1928. Soegondo memimpin rapat yang berisikan paparan Muhammad Yamin.

Kala itu mereka membahas lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Gedung Oost-Java Bioscoop

Lokasi kedua ini berada di Gedung Oost-Java Bioscoop yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara. Lokasinya tak jauh dari Istana Negara dan Mahkamah Agung.

Rapat kedua ini dilaksanakan Minggu, 28 Oktober 1928, membahas masalah pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro menjadi pembicara dalam rapat tersebut.

Keduanya sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, juga harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

3. Museum Sumpah Pemuda atau Gedung Kramat

Rapat ketiga sekaligus lokasi pembacaan hasil rumusan di Gedung Indonesisch Huis Kramat, dikenal juga dengan nama Museum Sumpah Pemuda. Lokasinya ada di Jalan Kramat Raya 106 Jakarta Pusat.

Di lokasi inilah para pemuda dari berbagai organisasi pergerakan, dan juga kedaerahan berkumpul kembali untuk mencetuskan naskah Sumpah Pemuda.

Adapun organisasi-organisasi tersebut seperti “Jong Sumatranen Bond”, Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, “Jong Islamienten”, “Jong Bataks Bond”, “Jong Celebes”, Pemuda Kaum Betawi dan PPPI.

Museum ini juga menyimpan benda-benda peninggalan bersejarah salah satunya biola WR Supratman yang digunakan untuk mengumandangkan lagu Indonesia Raya pertama kalinya.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/28/110600727/napak-tilas-3-lokasi-rapat-penentu-lahirnya-sumpah-pemuda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke