Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Pahlawan, Kisah Hotel Majapahit Surabaya yang Legendaris

Kemarahan arek-arek Suroboyo memuncak saat bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) dikibarkan tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya. Bendera ini dikibarkan di tiang pada tingkat teratas sisi sebelah utara Hotel Yamato.

Hotel Yamato kini dikenal dengan Hotel Majapahit yang berada di Jalan Tunjungan Nomor 65, Surabaya, Jawa Timur.

Sudut tempat perobekan bendera masih bisa dilihat hingga saat ini. Pada tahun lalu, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, diadakan teaterikal perobekan bendera Belanda menjadi Sang Saka Merah Putih.

Hotel ini menyimpan nilai sejarah yang hendak dipertahankan oleh Pemerintah Daerah Surabaya. Gedung hotel dibangun tahun 1910.

Awalnya, hotel ini menjadi salah satu hotel bagi kaum elit Belanda yang tinggal di Surabaya atau yang sedang berkunjung di Kota Pahlawan.

Pada zaman kolonial, Hotel Majapahit bernama Hotel Oranje yang didirikan oleh Sarkies Bersaudara berdarah Armenia.

Jepang kemudian datang ke Indonesia dan hotel Oranje yang berubah nama menjadi hotel Yamato saat Surabaya diduduki oleh Jepang.

Sesampainya di hotel dan masuk ke lobby, pengunjung langsung disuguhkan penampilan mobil tua yang dipajang dengan rapi di sudut depan lobby.

Ornamen yang dominan dari kayu menghiasi pilar-pilar penyangga lobby. Lukisan yang mengambarkan suasana Surabaya tempo dulu ditata rapi di dinding lobby.

Jika berjalan ke sebelah kiri maka pengunjung akan menemukan toko suvenir yang menyuguhkan pernak-pernik, oleh-oleh khas Surabaya. Jika berjalan ke arah kanan hotel pengunjung akan mendapati Indigo Restorant.

Dalam restoran, pengunjung disuguhkan interior berkonsep gatsby yang bergaya tahun 1920-an. Kursi-kursi kayu yang tinggi mengelilingi bar yang ada di sudut ruangan.

Di atap restoran ini terdapat lampu yang dilapisi oleh kaca biru sehingga cahaya berwarna biru, terlihat seakan-akan langit yang cerah menyinari bagian tengah ruang restoran.

Dari lobi langsung saja masuk lewat pintu kaca samping kiri resepsionis dan menuju lorong yang berujung pada aula.

Di bagian bawah aula dulunya dibuat tempat berdansa dan pertunjukan dan di bagian atas diperuntukan bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan pesta.

Lampu-lampu yang bergelantungan di atap aula terkesan mewah dan glamor. Di bagian atas juga diberi pembatas atau pagar yang masih asli dari awal dibangun.

Aula ini dikelilingi dengan jendela kaca lengkap dihiasi gorden berwarna merah maroon yang menambah nilai glamor dari aula.

Hotel Majapahit Surabaya managed by Accor Hotels memberikan ruang terbuka bagi para pengunjung yang ingin menikmati teh dan snack pada sore hari di tengah taman.

Taman dihiasi dengan kolam dan air mancur. Kehadiran stained glass makin mempercantik berbagai sudut hotel.

Ada juga kamar dari Jendral Mallaby menjelang pertempuran akhir bulan Oktober 1945 dan sebelum ia tewas dengan ledakan bom dari pahlawan Surabaya.

Salah satu kamar di Hotel Majapahit Surabaya juga pernah ditiduri oleh aktor ternama Charlie Caplin.

Kamar-kamar yang berjejeran berada dalam lorong yang nuansanya sangat kental dengan zaman Belanda. Bentuk arsitektur yang menonjol dari bagian lorong kamar adalah bentuk jendelannya yang besar-besar. Detail ornamen geometris sangat menonjol di sini.

Hotel ini meyimpan segudang nilai sejarah yang dipertahankan dan dijaga agar tidak mati terkikis oleh waktu.

https://travel.kompas.com/read/2019/11/09/211100127/hari-pahlawan-kisah-hotel-majapahit-surabaya-yang-legendaris

Terkini Lainnya

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke