Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Membedakan Kue Keranjang dengan Bahan Alami dan Berpengawet

DEPOK, KOMPAS.com - Kue keranjang sekilas tampak sama. Berwarna cokelat dengan tekstur yang kenyal.  

Akan tetapi, tetap ada perbedaan antara kue keranjang yang dibuat dengan bahan-bahan alami dan kimiawi. Salah satunya terdapat di rasa manis kue tersebut.

“Kalau yang pakai pemanis buatan akan terasa sekali. Manisnya sangat beda dari manis gula yang menjadi bahan dasar kue keranjang,” kata Pendiri Kue Keranjang Hoki oleh Kim Hin Djohari saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Sawangan, Depok, Selasa (14/1/2020).

Selanjutnya, Djohari juga menyarankan untuk mengamati periode ketahanan kue keranjang sebelum berjamur.

Apabila kue keranjang cepat berjamur dalam jangka waktu 3 bulan, sudah dipastikan bahwa kue terbuat dari bahan alami.

Sebab, kue tersebut tidak diberikan pengawet dan bahan-bahan tambahan yang tidak alami.

Meski berjamur, kamu tidak perlu khawatir karena yang dijamuri hanyalah plastik pembungkus kue keranjang saja. Jika kamu melepas plastiknya, kue akan tetap dalam keadaan sempurna.

Namun apabila kamu ingin menghindari plastik pembungkus yang berjamur, kamu bisa menaruh kue keranjang di dalam kulkas. Bahkan sampai setahun lamanya kue keranjang tidak akan berjamur.

Walaupun kue keranjang dengan bahan alami tidak diberi pengawet tambahan, tetapi sebenarnya kue tetap akan bertahan lama.

Djohari mengatakan kandungan gula pasir yang dimasak pada kue keranjang memiliki fungsi sebagai pengawet alami.

“(Kue keranjang) di taruh di tempat suhu ruangan akan berjamur dalam tiga bulan, tetapi kalau plastik dicuci, jamur akan hilang. Bisa juga dipotong saja (kue keranjang beserta plastik pelapisnya) tipis di bagian yang terkena jamur. Bagian dalam kue keranjang masih bisa dimakan,” kata Djohari.

Sementara kue keranjang dengan pengawet bisa bertahan selama satu tahun tanpa berjamur di suhu ruangan.

“Kue keranjang yang disimpan lama, kalau pengolahannya bagus, rasa akan tetap manis seperti rasa aslinya (meskipun sudah dikukus ulang). Tapi kalau pengolahannya jelek, rasanya malah akan jadi asam. Kalau sudah asam lebih baik buang saja,” tutur Djohari.

https://travel.kompas.com/read/2020/01/21/200200627/cara-membedakan-kue-keranjang-dengan-bahan-alami-dan-berpengawet

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke