Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tempat Wisata Malam di Kota Yogyakarta, Pernah Coba?

Viralnya aksi klitih di beberapa bagian DIY membuat wisatawan untuk sementara waktu menghindari daerah-daerah yang sepi dan pergi di malam hari.

Namun, jika tetap ingin berwisata malam hari disarankan untuk pergi di sekitaran pusat Kota Yogyakarta.

Pemilik biro perjalanan wisata PT. Jogja Geowisata Utama, Widodo Nugroho menyarankan kepada wisatawan yang ingin berwisata malam hari sebaiknya di tempat-tempat yang ramai.

"Tentunya 24 jam hampir selalu ramai dikunjungi wisatawan, misalnya di kawasan Jalan Malioboro dan sekitarnya," kata Widodo ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (6/2/2020).

Namun, wisatawan tetap disarankan agar menyimpan kontak pihak kepolisian yang ada di seluruh polsek Provinsi DIY agar perjalanan wisata aman dan nyaman.

Selama perjalanan wisata malam hari, kamu juga perlu ditemani pemandu wisata atau teman lebih dari satu orang.

Berikut wisata malam hari di Kota Yogyakarta yang berhasil Kompas.com rangkum:

1. Kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta

Kawasan Malioboro yang terletak di jantung Kota Yogyakarta menjadi salah satu tempat wajib dikunjungi jika sedang di kota ini. Kawasan sepanjang kurang lebih satu kilometer ini dapat menjadi alternatif utama wisata malam hari.

Selain karena tempatnya yang selalu ramai hingga larut malam, Malioboro juga memiliki tempat-tempat -tempat untuk santai atau sekadar duduk-duduk menikmati suasana gemerlap kota.

Kawasan Malioboro juga mempunyai kedai kopi atau lesehan yang buka pada malam hari.

Biasanya di sisi kiri dan kanan Jalan Malioboro diisi oleh pedagang yang berjualan di siang hari, namun ketika malam akan berganti dengan warung-warung lesehan.

Jika kamu ingin ke sini, maka bisa memarkirkan kendaraan di Taman Parkir Abu Bakar Ali (TPABA) yang berada tepat sebelum Jalan Malioboro di sisi sebelah kanan.

Letaknya yang berada di pusat kota dan berada di kawasan 0 Kilometer Yogyakarta membuatnya selalu ramai oleh wisatawan pagi hingga malam hari.

Museum ini memiliki beragam benda bernilai budaya ilmiah meliputi koleksi pengembangan dan bimbingan edukatif kultural.

Pada siang hari, kamu bisa melihat 10 jenis koleksi di antaranya koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, historika, numismatika, filologika, keramologika, senirupa, dan tekhnologi.

Museum ini membuka pameran tetap setiap hari Selasa sampai Minggu pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB.

Namun, kamu tetap bisa datang ke museum pada malam hari untuk melihat pagelaran wayang yang digelar mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Kamu cukup membayar tiket seharga Rp 20.000 per orang untuk melihat pertunjukkan wayang ini.

"Kalau ingin suasana yang benar-benar Yogyakarta banget ya nonton pertunjukkan wayang kulit di Museum Sonobudoyo, semalam suntuk itu mas. Benar-benar begadangan, tapi acara seperti ini untuk kalangan milenial kayaknya kurang diminati," kata Widodo.

3. Alun-Alun Kidul Yogyakarta

Maju sedikit ke arah Selatan dari Malioboro, dan Museum Sonobudoyo, kamu akan menemui Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Tempat wisata satu ini tak pernah sepi pengunjung, dan justru terlihat lebih ramai pada malam hari.

Beragam aktivitas menarik bisa kamu lakukan di sini, seperti naik sepeda unik bernyala menyerupai mobil, sekadar duduk-duduk dan jalan santai atau bisa juga mencoba permainan tutup mata.

Untuk harga tiket naik odong-odong sekitar Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per mobil. Sementara untuk penyewaan jasa penutup mata dikenakan tarif Rp 5.000.

Jika kamu memiliki penutup mata sendiri juga bisa digunakan. Konon, jika kamu berhasil melewati kedua pohon beringin alun-alun dengan mata tertutup, impianmu akan segera tercapai.

Jika kamu membawa kendaraan, jangan khawatir karena di tempat ini banyak tersedia parkiran untuk motor maupun mobil.

Jangan khawatir, kamu bisa berwisata kulineran malam hari untuk mencari gudeg. Kamu hanya perlu mendatangi Gudeg Bromo Bu Tekluk yang berlokasi di Jalan Affandi nomor 2-A, Gejayan, Kota Yogyakarta.

Untuk satu porsi nasi gudeg ayam suwir, dibandrol sekitar RP 14.000. Jika kamu suka pakai telur, maka harga akan bertambah menjadi Rp 17.000.

Kamu tak perlu lagi kelaparan di Yogyakarta ketika malam hari. Pasalnya, Gudeg Bromo mulai buka pukul 23.00 WIB dan biasanya itu pun sudah penuh dengan antrean pembeli.

Terdapat telur, ayam, perkedel kentang, hingga tahu tempe goreng yang siap menggoyang lidah.

Para pembeli yang rata-rata mahasiswa yang juga anak kos ini biasa memesan satu porsi nasi teri ditambah lauk lainnya seperti telur dadar, tahu, hingga petai.

Jika kamu ingin wisata kuliner pada malam hari dan masih ada di Kota Yogyakarta, datangi saja tempat makanan satu ini. Letaknya ada di Jalan Affandi, Gejayan persisnya seberang utara Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Kamu cukup membawa uang sekitar Rp 13.000 sampai Rp 25.000 untuk dapat merasakan kenikmatan nasi teri serta lauk lainnya.

Waktu operasional tempat makan ini mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB.

https://travel.kompas.com/read/2020/02/07/095500527/5-tempat-wisata-malam-di-kota-yogyakarta-pernah-coba-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke