KOMPAS.com – Beberapa festival besar melihat bunga sakura telah dibatalkan karena virus corona.
Festival tersebut semakin menambah daftar pembatalan beberapa festival di Jepang akibat wabah tersebut.
Perayaan musim semi tradisional yang dilaksanakan di Tokyo dan Osaka tersebut tidak akan dilakukan sesuai rencana pada bulan April mendatang.
Padahal, perayaan tersebut kerap menarik jutaan pengunjung yang ingin melihat bunga sakura.
“Kami benar-benar meminta maaf kepada masyarakat yang sudah memiliki rencana untuk melihat bunga sakura. Namun tolong beri kami pengertian,” kata pemerintah setempat, melansir The Jakarta Post, Selasa (3/3/2020).
Menurut sebuah media lokal Jepang, festival bunga sakura lain yang sudah ditunggu-tunggu oleh wisatawan dan masyarakat lokal memiliki kemungkinan turut dibatalkan.
Para panitia penyelenggara Nakameguro Cherry Blossom Festival di Tokyo menuturkan bahwa masyarakat masih bisa menikmati mekarnya bunga sakura di sepanjang jalanan publik.
Beberapa pohon sakura di Tokyo sebentar lagi akan mekar dengan sempurna.
Biasanya, masyarakat dengan kerabat dekat, keluarga, dan kolega mereka akan berkunjung ke taman-taman untuk merayakannya.
Pembatalan festival bunga sakura dilaksanakan sebagai langkah otoritas setempat untuk mengatasi virus corona semakin merebak di Jepang. Tidak hanya itu, sekolah juga telah ditutup.
Bahkan pemerintah Jepang menyarankan warganya untuk bekerja dari rumah, menggunakan transportasi publik di luar jam ramai, dan hindari berkumpul dengan banyak orang.
Seorang operator dua resor di Disneyland dan DisneySea Tokyo menuturkan Jumat (21/2/2020) lalu bahwa kedua tempat wisata tersebut akan tutup untuk sementara waktu selama dua minggu akibat virus corona.
Sejauh ini, virus corona setidaknya telah menyebabkan infeksi ke lebih dari 230 warga dan lima kematian di Jepang.
https://travel.kompas.com/read/2020/03/03/222900327/gara-gara-virus-corona-festival-bunga-sakura-di-jepang-dibatalkan