Cara Membatik di Rumah, Apa yang Harus Disiapkan?

Kendati demikian, bukan berarti kamu tidak bisa membatik. Jika belajar dengan tekun, serta tidak putus asa mencoba, hasil membatik kamu pun juga bakal memuaskan.

Krismini, pemilik Kris Batik, mengungkapkan, setiap orang bisa belajar membatik di rumah masing-masing.

"Sebenarnya membatik tidak sulit, asal niat dan mau belajar terus-menerus," kata Krismini kepada Kompas.com di Oakwood Suites La Maison, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Lantas, apa yang perlu disiapkan untuk membatik di rumah?

Menurut Krismini, hal yang perlu disiapkan adalah peralatan membatik. Kamu tidak perlu sulit mencari, karena kini kian banyak gerai menyediakan lengkap peralatan membatik, salah satunya Kris Batik milik Krismini.

Kris, sapaan akrab Krismini, untuk membatik di rumah, kamu perlu menyiapkan beberapa alat, seperti kompor dan wajan kecil, canting, bubuk pewarna, panci, sarung tangan.

Kemudian lilin, penjempit, pembidangan, celemek hingga kain katun atau sutera.

Adapun untuk memudahkan membatik, Kris menyebut kamu bisa menggambar di atas kain menggunakan pensil. Tujuannya agar lebih mudah saat proses selanjutnya--mencanting.

Proses mencanting sebenarnya penggambaran pola dengan menorehkan cairan malam. Namun, bagi pemula, kamu bisa menorehkan ke motif yang sudah dibuat dengan pensil.

Setelah proses mencanting, kamu bisa mulai dengan pewarnaan yang menurut kamu sesuai untuk motif tersebut. Pewarnaan tersebut lebih baik khusus membatik, sehingga tidak luntur saat proses melorot malam pada kain.

 Mengajarkan membatik

Menurut GM Oakwood Suites La Maison Jakarta, Christian Jacob, workshop soal membatik biasa dilakukan dengan tamu di tempatnya, terutama mereka long stay.

Adapun tamu long stay di Oakwood Suites La Maison Jakarta biasanya adalah para ekspatriat.

"Acara membatik semacam ini sudah kali ketiga, dan rata-rata peserta yang ikut adalah tamu longstay, dan mereka adalah ekspatriat," kara Christian kepada Kompas.com.

Menurutnya, acara membatik itu justru diminati oleh para ekspatriat dari berbagai negara, seperti Jepang, Australia, Brunei Darussalam hingga Singapura. 

Para peserta, kata Christian, bisa lebih mengetahui lagi tentang kebudayaan Indonesia, salah satunya batik.

"Mereka sangat tertarik dan senang bisa ikut workshop membatik semacam ini," ujar Christian.