Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Nekat Makan Daging Anjing dan Kucing di Shenzhen China

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat tersebut dikeluarkan atas dugaan adanya hubungan munculnya wabah virus corona ( Covid-19 ) dengan konsumsi daging hewan liar.

Melansir Reuters, para ilmuwan menduga virus corona ditularkan dari hewan ke manusia. Hal tersebut berdasarkan temuan awal di mana orang-orang terpapar virus dari pasar satwa liar di Wuhan.

Kota pertama di China yang larang konsumsi daging anjing dan kucing

Dengan adanya kebijakan tersebut, menjadikan Shenzhen kota pertama di China yang berlakukan larangan mengonsumsi daging anjing dan kucing.

"Anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan telah menjalin hubungan yang dekat dengan manusia daripada semua hewan lain. Melarang konsumsi anjing dan kucing serta hewan peliharaan lainnya adalah praktik umum di negara-negara maju seperti Hong Kong dan Taiwan," kata pemerintah kota yang diposting pada Rabu (1/4/2020) seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu, badan legislatif China telah mengatakan larangan perdagangan dan konsumsi hewan liar pada akhir Februari 2020.

Pemerintah Provinsi dan kota di seluruh negeri telah bergerak untuk menegakkan keputusan tersebut. Namun Shenzhen yang paling utama memperluas larangan itu.

Sekadar informasi, daging anjing khususnya, kerap disantap di beberapa bagian Asia.

Seorang pejabat dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Shenzhen Liu Jianping mengatakan bahwa unggas, ternak, dan makanan laut yang tersedia sudah cukup bagi masyarakat.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa satwa liar lebih bergizi daripada unggas dan ternak," ujar Liu kepada Shenzhen Daily, mengutip Reuters.

Jauh sebelum larangan makan daging anjing dan kucing, Shenzhen juga pertama kali mengusulkan pada akhir Februari tentang larangan mengonsumsi kura-kura dan katak.
Keduanya diketahui merupakan hidangan umum di selatan China.

Namun, pemerintah kota mengakui pada minggu ini bahwa telah terjadi kontroversi yang akhirnya memutuskan daging kura-kura dan katak dapat dikonsumsi.

Sementara itu, gagasan menghentikan makan satwa liar ini telah mendapat pujian dari kelompok pencinta hewan.

"Shenzhen adalah kota pertama di dunia yang menganggap serius pelajaran dari pandemi ini dan membuat perubahan yang diperlukan untuk menghindari pandemi lain," kata Teresa M. Telecky, wakil presiden departemen satwa liar untuk Humane Society International (HSI).

"Langkah berani Shenzhen untuk menghentikan perdagangan dan konsumsi satwa liar ini adalah model yang ditiru oleh pemerintah di seluruh dunia," lanjutnya.

Konsumsi hewan liar di China dan obat tradisional

Melansir BBC, diketahui telah ada 30 juta anjing per tahun dibunuh di seluruh Asia untuk diambil dagingnya. Data tersebut menurut HSI.

China policy specialist untuk HSI, Peter Li memuji langkah larangan konsumsi daging anjing dan kucing di Shenzhen.

"Ini benar-benar bisa menjadi momen penting dalam upaya untuk mengakhiri perdagangan brutal yang membunuh sekitar 10 juta anjing dan 4 juta kucing di China setiap tahunnya," katanya seperti mengutip BBC.

Namun, pada saat yang sama, China juga menyetujui penggunaan empedu beruang untuk mengobati pasien virus corona.

Empedu beruang merupakan cairan pencernaan yang terkuras dari beruang hidup. China telah lama menggunakan empedu beruang untuk pengobatan tradisional.

Melansir BBC, tidak ada bukti bahwa empedu beruang mampu melawan virus corona. Sebaliknya, proses tersebut menyakitkan dan menyusahkan bagi hewan.

Juru bicara Yayasan Hewan Asia, Brian Daly mengatakan tidak seharusnya produk-produk satwa liar seperti empedu beruang digunakan sebagai solusi untuk memerangi virus yang tampaknya berasal dari hewan liar.

Saat ini, diketahui hampir satu juta kasus virus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Selain itu, lebih dari 47.000 kematian dari virus ini. Data tersebut menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.

BBC melaporkan, China sendiri terdapat 81.589 kasus yang dikonfirmasi dengan 3.318 kematian. Data itu diungkapkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China.

Hingga kini, para ilmuwan dan peneliti belum bisa menemukan sumber virus dan bagaimana penyebarannya ke manusia.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/06/131100527/jangan-nekat-makan-daging-anjing-dan-kucing-di-shenzhen-china

Terkini Lainnya

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke