Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Menjelajahi Museum Nasional Indonesia Secara Virtual

JAKARTA, KOMPAS.com – Apabila kamu ingin jalan-jalan ke Museum Nasional Indonesia tetapi sedang melakukan physical distancing, cobalah berkunjung ke sana dengan tur virtual melalui laman berikut: bit.ly/mnivirtual.

Jika sebelumnya kamu hanya bisa melihat koleksi museum melalui laman https://artsandculture.google.com/partner/museum-nasional-indonesia, kini kamu bisa berjalan-jalan melalui tur virtual yang telah disediakan.

Kompas.com mencoba tur virtual Museum Nasional Indonesia, Selasa (7/4/2020). Saat memasuki laman tersebut, kamu akan langsung disambut oleh monumen “Ku Yakin Sampai di Sana” karya pematung I Nyoman Nuarta.

Tidak hanya itu, kamu juga akan disambut oleh sebuah alunan musik indah sehingga pengalamanmu jalan-jalan virtual di Museum Nasional Indonesia semakin menarik.

Di laman tersebut, kamu bisa menggerakkan kamera ke kanan, kiri, atas, dan bawah menggunakan kursor. Kamu juga bisa gerakkan kamera menggunakan tanda panah di keyboard.

Kendati demikian, kamu tidak bisa berjalan maju dan mundur. Kamu hanya bisa bergerak mengikut tanda panah besar berwarna biru yang terpampang di layar.

Koleksi museum dapat dilihat secara 3 dimensi

Terdapat beberapa hal yang membuat tur virtual tersebut menarik. Salah satunya adalah tampilannya begitu jernih sehingga kamu dapat merasa seperti sedang berada di sana.

Selain itu, terdapat juga pilihan “View Museum Objects” yang terletak di bawah layar. Kamu bisa melihat beberapa koleksi milik museum beserta penjelasannya.

Bahkan, kamu juga bisa menggerakkan koleksi museum karena terdapat teknologi 3 dimensi yang telah disediakan.

Caranya cukup mudah. Kamu hanya tinggal pilih salah satu koleksi museum, kemudian klik pada nama atau gambar yang ada.

Selanjutnya, kamu akan ditampilkan sebuah penjelasan dari koleksi yang telah dipilih dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di sebelah kanan.

Sementara di sebelah kiri, kamu akan melihat gambar koleksi tersebut beserta pilihan “View on 3D”.

Pilih “View on 3D” kemudian tunggu sesaat hingga muncul beberapa pilihan lain berwarna merah yang terdapat pada bagian bawah layar.

Jika sudah muncul, gambar koleksi akan bergerak memutar secara otomatis. Untuk menggerakkan sendiri, kamu tinggal klik pada gambar dan gambar akan berhenti.

Di sini, kamu bisa langsung gerakkan kursor ke arah kanan dan kiri untuk melihat secara manual bentuk koleksi tersebut.

Narasi koleksi museum dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia

Tidak hanya itu, kamu juga bisa mendengarkan narasi yang membacakan penjelasan koleksi yang kamu pilih.

Untuk mendengarkannya, kamu bisa pilih “Narration” untuk mendengarkan dalam bahasa Inggris. Sementara “Narasi” untuk bahasa Indonesia. Keduanya terlihat di sisi kanan bawah layar.

Namun, Kompas.com merekomendasikan agar kamu melihat koleksi museum tersebut ketika sudah berada di dalam bangunan museum agar lebih pengalaman lebih menarik.

Cara jalan-jalan virtual di dalam Museum Nasional Indonesia

Kamu bisa berjalan-jalan ke dalam museum melalui tiga cara. Pertama, kamu bisa ikuti panah secara manual.

Kedua, kamu bisa pilih ruangan melalui pilihan yang terdapat di sisi kanan atas. Terakhir, kamu bisa pilih lokasi melalui denah lokasi yang terletak di sisi kiri atas.

Di pilihan kedua, kamu akan disediakan 7 pilihan ruangan yang terdiri dari Ruang Luar, Gedung Gajah, Ruang Selasar, Lantai 1, Lantai 2, Lantai 3, dan Lantai 4.

Sementara pilihan ketiga, kamu akan melihat daftar ruangan yang lebih rinci. Di sana kamu akan melihat tombol-tombol yang kerap berganti warna seperti lampu.

Kamu bisa langsung pilih tombol tersebut untuk dibawa masuk ke ruangan yang kamu inginkan.

Kendati kamu memilih pilihan kedua dan ketiga, untuk bergerak dalam gedung kamu tetap harus mengandalkan panah yang tersedia.

Kompas.com mencoba berjalan-jalan secara manual menggunakan tanda panah.

Tanda panah di kiri monumen mengarah ke Ruang Depan Gedung Gajah, sementara tanda panah di kanan monumen mengarah ke Ruang Gedung Arca.

Kami memutuskan untuk memilih arah menuju Ruang Depan Gedung Gajah. Sesampainya di sana, kamu bisa lihat tanda seru (!) yang terdapat pada patung gajah perunggu.

Jika mengeklik tanda tersebut, sebuah file yang berisikan sejarah Museum Nasional Indonesia akan langsung terunggah secara otomatis.

Selanjutnya, kamu akan diarahkan menuju Ruang Selasar. Di sana, kamu bisa melihat hijaunya rerumputan di selasar tersebut sembari melihat besarnya Arca Bhairawa jika kamu arahkan kamera ke arah belakang.

Di Ruang Selasar Barat, kamu bisa pilih untuk menuju Ruang Terakota, Ruang Pra Sejarah, atau Ruang Etnografi.

Dalam ketiga ruangan tersebut, mereka memiliki berbagai koleksi museum yang ditaruh dalam tempat berkaca. Namun kamu tidak bisa melihat lebih dekat koleksi tersebut.

Mudahnya berpindah ruangan melalui denah lokasi

Walaupun pengalaman tur virtual mungkin lebih didapatkan ketika berjalan-jalan menggunakan tanda panah, tetapi bagi kamu yang ingin langsung dibawa masuk ke dalam ruangan yang ada di museum bisa andalkan denah lokasi.

Sebagai gambaran, apabila kamu tertarik dengan koleksi emas milik Museum Nasional Indonesia, kamu bisa langsung pilih Lantai 4 di denah lokasi. Kamu akan dibawa langsung menuju pintu masuk Ruang Emas.

Jika memilih untuk menuju ke sana melalui pilihan ruangan Lantai 4, kamu tidak akan dibawa langsung menuju Ruang Emas.

Kamu bisa memilih untuk menuju ke sana atau menuju Ruang Keramik dengan mengeklik tanda panah di kanan layar.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/07/150644927/pengalaman-menjelajahi-museum-nasional-indonesia-secara-virtual

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke