Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: 2 Panda Hong Kong Berhasil Dikawinkan

KOMPAS.com – Dua panda raksasa bernama Ying Ying dan Le Le sebelumnya tidak pernah berhasil dikawinan.

Alasannya karena mereka tidak pernah mendapatkan suasana yang mendukung selama 13 tahun hidup bersama di sebuah kebun binatang Hong Kong.

Melansir The New York Times, Selasa (7/4/2020), keduanya akhirnya berhasil dikawinkan pada Senin (6/4/2020).

Hal tersebut merupakan sebuah hal yang langka terjadi pada spesies berlibido rendah tersebut. Keberhasilan pengawinan Ying Ying dan Le Le menyebabkan perayaan di dunia konservasi hewan.

Keberhasilan pengawinan kedua panda tersebut menumbuhkan harapan bahwa populasi spesies panda yang rentan mungkin akan meningkat.

Sebab panda memiliki masa kawin hanya beberapa hari saja setiap tahunnya.

Kedua hal inilah yang membuat adanya taruhan kelangsungan hidup mereka, sehingga keberhasilan kawin antar panda membuat layak diberi pujian.

Banyak yang berspekulasi, mungkin yang dibutuhkan oleh Ying Ying dan Le Le hanyalah sebuah privasi saja.

Ocean Park ditutup pada 26 Januari 2020 sebagai langkah-langkah dari Hong Kong untuk melawan virus corona. Hal ini membuat tempat wisata dan kebun binatang tersebut bebas dari kerumunan pengunjung.

Executive Director untuk Zoological Operations and Conservation di Ocean Park, Michael Boos, mengatakan bahwa Ying Ying dan Le Le tiba di Hong Kong pada tahun 2007.

Sejak tahun 2010, mereka telah mencoba untuk mengawinkan kedua panda tersebut.

“Sayangnya mereka belum berhasil hingga tahun ini setelah bertahun-tahun mencoba dan belajar. Keberhasilan kawin alami hari ini merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan bagi kami semua,” kata Boos, mengutip The New York Times.

“Peluang kehamilan melalui kawin secara alami lebih tinggi dibandingkan dengan inseminasi buatan,” tambahnya.

Kendati proses pengawinan keduanya berhasil, namun masih belum diketahui kapan perkawinan tersebut akan menghasilkan anak panda.

Kebun binatang tersebut menyebutkan bahwa masa kehamilan berlangsung dari 72 hingga 324 hari.

Sementara itu, pemindai ultrasound tidak dapat mendeteksi anak panda hingga 14 – 17 hari sebelum kelahiran.

Ying Ying dan Le Le, keduanya berumur 14 tahun, telah mengikuti langkah-langkah yang alami dalam musim kawin.

Ying Ying terlihat lebih sering bermain di air. Sementara Le Le meninggalkan bekas aroma di sekitar habitatnya dan mencari aroma Ying Ying.

Setelah melihat perubahan tingkat hormon Ying Ying, para petinggi di kebun binatang tersebut mengatakan bahwa mereka tahu bahwa kedua panda telah memasuki masa singkat kemungkinan perkawinan.

Mereka juga tahu bahwa akan ada kemungkinan mereka mulai beraksi pada Senin pagi.

Para staf kebun binatang bersiap-siap dengan kamera. Mereka memotret beberapa foto perkawinan dan sesi berpelukan romantis kedua panda tersebut.

Kesulitan yang ditemui oleh panda dalam reproduksi telah berkontribusi pada spesies tersebut menjadi rentan.

Pada tahun 2014, Worldwide Fund for Nature memperkirakan terdapat 1.864 panda raksasa yang tersisa di alam liar.

Panda secara historis diketahui sangat buruk dalam perkawinan.

Bahkan beberapa penjaga kebun binatang telah mencoba mempertontonkan video dari panda lain yang berhubungan intim sebagai sebuah panduan.

Panda betina lebih reseptif dan subur hanya selama 24 – 72 jam setiap tahunnya. Apabila panda jantan tidak segera melakukan ritual kawin, maka mereka harus menunggu selama satu tahun untuk kesempatan reproduksi lain.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/08/220700127/kabar-baik-di-tengah-wabah-corona--2-panda-hong-kong-berhasil-dikawinkan

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke