Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Mendaki Gunung? Simak Protokol Pendakian New Normal Versi FMI

Salah satu kegiatan wisata alam adalah pendakian gunung. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beberapa waktu lalu juga telah membuka kembali 29 Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA), dan Suaka Margasatwa (SM).

Namun, pemerintah belum mengizinkan pendakian dilakukan dengan menginap. Pemerintah hanya mengizinkan kegiatan wisata alam di gunung untuk satu hari perjalanan atau one day trip.

Oleh karena itu beberapa TN mengganti kegiatan pendakian menjadi trekking atau mendaki tak sampai puncak, salah satunya sudah dilakukan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat.

Kendati demikian, protokol kesehatan Covid-19 tetap menjadi syarat utama bagi calon pendaki agar dapat diizinkan melakukan aktivitas pendakian gunung atau trekking.

Protokol kesehatan

Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) telah membuat protokol penyelenggaraan pendakian gunung baik untuk pengelola maupun pendaki.

Sekretaris Jenderal FMI, Dwi Bahari mengatakan, protokol ini dibuat untuk menjadi usulan bagi pemerintah dalam menerapkan protokol pendakian era new normal di seluruh gunung Indonesia.

"Bisa dibilang ini kontribusi FMI yang diusulkan melalui pemerintah yaitu KLHK, Dinas Pariwisata dan Budaya dan lainnya agar dapat diterapkan di seluruh wilayah gunung di Indonesia, kawasan konservasi atau bukan kawasan konservasi," kata Dwi saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/6/2020).

"Jadi ini berlaku untuk semua pihak terkait mulai dari pengunjung, pengelola, pendaki gunung dan lainnya," tambahnya.

Sebelum perjalanan dan dalam perjalanan menuju destinasi pendakian gunung

Sebelum meninggalkan tempat tinggal atau keluar dari rumah, cari tahu informasi terlebih dahulu mengenai:

Saat tiba di destinasi pendakian

Saat melaksanakan pendakian

Turun mendaki

  1. Begitu tiba di pos atau kantor pengelola setelah turun mendaki, segera melaporkan diri kepada petugas pengelola. Tetap dengan menerapkan SOP Pencegahan Penyebaran COVID-19: menggunakan masker, cuci tangan dengan air dan sabun atau hands sanitizer, jaga jarak atau physical distancing. Termasuk saat menggunakan fasilitas public, seperti toilet, Mushala dan lain-lain.
  2. Bersihkan diri di toilet, ganti pakaian dengan pakaian yang bersih. Untuk pakaian kotor, simpan dalam kantong terpisah. Pastikan kebersihan toilet, sebelum dan setelah menggunakannya. Setelah menggunakan toilet, cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer.
  3. Bersihkan peralatan dan perlengkapan pendakian yang telah digunakan. Kalau perlu, bersihkan juga dengan menggunakan cairan desinfektan. Ransel, backpack dan duffel bersihkan dengan cairan desinfektan. Lalu, masukan kembali peralatan dan perlengkapan yang juga sudah dibersihkan – termasuk sepatu, bersihkan atau basuh dengan cairan desinfektan.
  4. Sebelum memasukkan kembali ransel/backpack dan duffel ke dalam mobil, pastikan pintu mobil disemprot atau dibasuh dengan cairan desinfektan. Kemudian, bagian dalam mobil juga diperlakukan dengan cara yang sama.
  5. Pastikan kembali kondisi kesehatan setelah melakukan aktivitas pendakian gunung. Jika, terjadi penurunan kondisi kesehatan, segera lakukan pemeriksaan pada fasilitas kesehatan dan ikuti petunjuk dan rekomendasi dari dokter dan petugas kesehatan.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/29/210500427/mau-mendaki-gunung-simak-protokol-pendakian-new-normal-versi-fmi

Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke