Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Wajib Berkunjung ke Yellow Crane Tower Saat di Wuhan China

KOMPAS.com – Yellow Crane merupakan salah satu tempat wisata yang masuk daftar untuk dikunjungi saat berada di Wuhan, China.

Bangunan yang terletak dekat dengan Sungai Yangtze sudah ada sejak zaman dahulu.

"Tempat wisata ini dibangun dari tahun 223 Masehi,” kata Pemilik Ayo Travelink Club, Henry Huang.

Hal ini diungkapkan dalam acara Live Instagram Kompas.com Travel Talk “Jalan-jalan ke Wuhan hingga Guizhou China, Bisa Nikmati Apa Saja?”, Kamis (30/7/2020).

Namun, selain merupakan menara kuno, mengapa wisatawan harus berkunjung ke Yellow Crane Tower saat berada di Wuhan?

  • Ikon Kota Wuhan

Berdiri setinggi 51,4 meter, tempat wisata ini merupakan ikon dari Kota Wuhan yang terletak di Snake Hill. Tepatnya di tepi Sungai Yangtze.

Namun sebelum dijadikan sebagai tempat wisata dan ikon Kota Wuhan, mengutip Travelchinaguide.com, menara yang sudah ada sejak Zaman Tiga Negara, juga dikenal sebagai Samkok, awalnya adalah menara pantau.

Ratusan tahun pun berlalu, Yellow Crane Tower pun beralihfungsi menjadi menara biasa yang terletak di lokasi dengan pemandangan yang indah.

Selama Dinasti Ming (1368 – 1644) dan Dinasti Qing (1644 – 1911), menara tersebut sempat dihancurkan dan dibangun kembali selama tujuh kali.

Pada 1884, menara akhirnya benar-benar hancur akibat api. Namun, Yellow Crane Tower dibangun kembali pada 1981.

  • Jadi obyek sebuah puisi

Mengutip CGTN, tempat wisata tersebut menjadi sangat terkenal karena sebuah puisi yang ditulis oleh Cui Hao pada zaman Dinasti Tang.

Puisi yang berjudul “Yellow Crane Tower” tersebut membuat menara yang dulunya dijadikan sebagai menara pantau semakin dikenal di seluruh negeri.

Saat ini, puisi tersebut dianggap sebagai salah satu karya agung dalam dunia puisi China. Bahkan anak-anak sekolah dasar juga harus mempelajari puisi tersebut.

Saat berkunjung ke Yellow Crane Tower, mungkin kamu bisa sambil membaca puisi tersebut agar pengalaman berlibur semakin unik.

Selain Cui Hao, mengutip The Culture Trip, beberapa penyair lainnya juga menjadikan tempat wisata ini sebagai inspirasi mereka.

Salah satunya adalah Li Bai Shi dengan puisinya yang berjudul “Seeing off Meng Haoran for Guangling at the Yellow Crane Tower”.

  • Memiliki bentuk bangunan unik

Yellow Crane Tower memiliki lima lantai dengan bentuk bangunan yang mengkombinasikan struktur segi delapan dan persegi.

Setiap atap pada menara tersebut dihiasi oleh 100.000 ubin berlapis kaca berwarna kuning. Sama seperti namanya, setiap bagian atap yang menjuntai ke atas menyerupai kepakan sayap burung bangau.

  • Setiap lantai memiliki koleksi seni yang berbeda

Memiliki lima lantai, tempat wisata ini menawarkan koleksi seni yang berbeda-beda. Lantai satu, mengutip Visitourchina.com, memiliki lukisan mural bernama White Clouds and Yellow Crane yang terdiri dari 756 potongan enamel.

Selain lukisan yang menggambarkan suasana surgawi, lantai satu memiliki dinding yang dihiasi dengan sebuah prasasti kayu bertuliskan sejarah bangunan tersebut dalam bentuk kaligrafi elegan.

Sementara lantai dua memiliki sebuah tablet berlapis emas yang bercerita seputar sejarah Yellow Crane Tower pada Dinasti Tang. Ada juga lukisan mural Sun Quan Builds the City.

Lantai tiga hingga lantai lima dipenuhi oleh berbagai macam lukisan dan kaligrafi dengan berbagai tema yang menarik.

Namun untuk lantai tiga, wisatawan bisa melihat puisi-puisi yang menuliskan keindahan Yellow Crane Tower dari berbagai dinasti.

Jika ingin melihat panorama Sungai Yangtze, Wuhan Yangtze River Bridge, dan sebagian bangunan perkotaan di Wuhan, wisatawan bisa naik ke puncak menara tersebut.

  • Berkunjung pakai kode QR

Saat ini, Yellow Crane Tower telah dibuka kembali sejak 1 Juni 2020 setelah sebelumnya ditutup sementara pada 23 Januari.

Mengutip CGTN, tempat wisata tersebut membuka sebagian area luar ruangannya pada 29 April. Kini, wisatawan bisa berkunjung ke area dalam ruangan.

Meski begitu, pihak tempat wisata berlakukan serangkaian protokol kesehatan. Jumlah wisatawan harian tidak boleh melebihi angka 5.400.

Sementara wisatawan yang berada di menara tidak boleh lebih dari 300 dalam satu waktu. Wisatawan juga harus menunjukkan kode QR kesehatan dan diperiksa suhu tubuhnya.

Yellow Crane Tower menjual tiket masuk dengan harga yang berbeda. Orang dewasa dikenakan 70 Yuan atau sekitar Rp 144.444.

Sementara untuk anak-anak dengan tinggi 120 – 140 cm, harga tiketnya adalah 35 Yuan atau sekitar Rp 72.222. Anak dengan tinggi di bawah 120 cm bisa masuk dengan gratis.

Jam operasional Yellow Crane Tower pada April – Oktober adalah 08:00 – 18:00 waktu setempat. Sementara November – Maret adalah 08:00 – 17:00 waktu setempat.

Pada masa pandemi seperti saat ini, kamu masih belum bisa melakukan perjalanan ke China. Jika sudah memungkinkan, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Adapun protokol kesehatan yang dimaksud yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

https://travel.kompas.com/read/2020/08/07/111000427/5-alasan-wajib-berkunjung-ke-yellow-crane-tower-saat-di-wuhan-china

Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke