Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Desa Adat Wae Rebo Sudah Terima Kembali Wisatawan

Desa Adat yang terkenal karena memiliki tujuh bangunan khas berbentuk kerucut itu sebelumnya tutup selama 6 bulan akibat pandemi Covid-19.

Melalui rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/9/2020), Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina mengumumkan informasi pembukaan kembali Desa Adat Wae Rebo.

"Kami sangat senang, karena Desa Adat Wae Rebo telah di buka kembali oleh Gubernur NTT," kata Shana.

"Kami siap mendukung pendampingan kepada masyarakat Wae Rebo mulai dari protokol kesehatan hingga penyediaan fasilitas fisik untuk CHSE," lanjutnya.

Ia sebelumnya mendampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Adat Wae Rebo pada Minggu (6/9/2020).

Pada era adaptasi kebiasaan baru, ada aturan yang wajib ditaati pengunjung ketika datang ke Desa Adat Wae Rebo.

Shana menuturkan, wisatawan yang berkunjung ke desa ini nantinya diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan untuk menjaga keamanan, khususnya kesehatan masyarakat dan wisatawan.

Pengunjung wajib mengenakan masker, mengecek suhu tubuh sebelum pendakian, dan akan diatur daya tampung untuk penerapan jaga jarak fisik.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pokdarwis setempat agar menempatkan petugas di pintu masuk kedatangan untuk memastikan wisatawan yang datang berkunjung sudah memakai masker dan melakukan pengecekan suhu sebelum melakukan pendakian," kata Shana.

"Selain itu juga akan diatur daya tampung untuk penerapan sosial disctancing di dalamnya," jelasnya.

Sudah siap menerima tamu mulai minggu ini

Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, Desa Adat Wae Rebo sudah bisa dikunjungi mulai minggu ini.

Wisatawan bisa menikmati kembali keindahan alam dari desa adat dengan ketinggian 1.200 mdpl ini.

"Mulai Minggu ini Kampung Adat Waerebo kita buka kembali untuk wisatawan. Kami siap untuk menerima tamu kembali dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk itulah saya datang kesini, untuk membuka wisata disini,” ujarnya.

Desa Adat Wae Rebo memang dikenal menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Manggarai. Letaknya yang berada di ketinggian menjadikan siapa saja dibuat takjub melihat pemandangan indah desa yang dikelilingi pegunungan ini.

Bagi kamu yang ingin berkunjung, akan melakukan trekking terlebih dahulu selama dua jam hingga mencapai desa.

Wisatawan akan melewati tiga pos pendakian menanjak. Meski lelah, namun akan terbayarkan ketika sampai di desa mulai dari keramahan warganya, pemandangan indah sekeliling, dan tak lupa menyeruput kopi panas lokal Desa Wae Rebo.

Gerakan Bersih Indah Sehat dan Aman atau BISA dilakukan di Wae Rebo

Selain menerima kembali kunjungan wisatawan, Desa Adat Wae Rebo juga akan melaksanakan kegiatan padat karya Gerakan BISA atau Bersih, Indah, Sehat, dan Aman.

Gerakan ini merupakan respon dari BOPLBF atas dibukanya kembali desa yang mendapat predikat UNESCO sebagai warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012.

“Secepatnya, pekan depan kami akan melaksanakan gerakan BISA di Wae Rebo, sebagai respon dan dukungan atas dibukanya kembali desa wisata Wae Rebo,” terang Shana.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/08/171600627/desa-adat-wae-rebo-sudah-terima-kembali-wisatawan

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke