Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Lihat Ritual Potong Rambut Anak Gimbal secara Virtual di DCF 2020

Tahun ini, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Dieng Culture Festival (DCF) digelar secara virtual mulai dari Rabu (16/9/2020) hingga Kamis (17/9/2020).

Meski digelar virtual, daya tarik dari DCF masih tetap terjaga, terutama kegiatan jamasan dan ritual cukur rambut gembel.

Kompas.com berkesempatan mengikuti prosesi potong rambut gembel ini secara virtual. Kali ini, ada tigs anak perempuan berambut gimbal yang akan dicukur oleh pemangku adat.

Sekitar pukul 09.00 WIB rangkaian acara proses potong rambut gembel ini digelar. Tampak tiga anak berambut gimbal itu diarak bersama rombongan datang ke Rumah Budaya Dieng.

Rombongan itu membawa serta antaran yang berupa permintaan dari sang anak berambut gimbal.

"Karena anak bajang ini atau anak berambut gembel ini mau dicukur, mana kala permintaannya sudah dipenuhi," kata pemandu acara pria.

Jamasan rambut gimbal

Sebelum dicukur, ketiga anak itu tampak melakukan jamasan atau pencucian rambut. Proses jamasan dipimpin oleh Ketua Rombongan Kirab sekaligus Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa .

Ia memohon kepada pemangku adat agar ketiga anak tersebut diberikan kelancaran dalam hidupnya, seperti anak lainnya.

Adapun air yang digunakan untuk jamasan tidak diambil sembarangan. Menurut pemandu acara, air tersebut diambil dari mata air Tuk Bima Lukar, Sendang Maerokoco, Sendang Buana dan Telaga Balekambang.

Air-air tersebut diambil oleh pemangku adat, satu hari sebelum kegiatan jamasan.

Proses pencukuran rambut gembel

Usai proses jamasan dilakukan, ketiga anak rambut gembel itu pun dipanggil satu persatu untuk melakukan ritual pencukuran rambut. Adapun yang akan mencukur ketiga rambut anak tersebut adalah pemangku adat Dieng, Sumanto atau akrab disapa Mbah Sumanto.

Nama anak pertama yang akan dipotong rambutnya adalah Atika Nur Layla berusia tujuh tahun. Tampak anak perempuan itu berjalan menuju panggung pencukuran rambut didampingi kedua orangtuanya.

Di panggung, sudah tersedia dua permintaan Atika yakni buntil (makanan khas Jawa berupa parutan daging kelapa dicampur teri dan bumbu) dan bakso.

Usai dipotong rambutnya, anak itu pun kembali ke tempat duduk sembari membawa dua permintaannya.

Berikutnya yang akan dipotong rambutnya adalah Rely Julianti berusia sembilan tahun. Permintaan anak itu adalah satu buah ponsel.

Anak ketiga yaitu Dea Maulana Savira. Permintaannya kalung emas dan satu buah tablet.

Selesai sudah proses pencukuran rambut anak gimbal yang menjadi tradisi budaya dari masyarakat Dieng setiap tahunnya.

Usai kegiatan pencukuran rambut, acara pun dilanjutkan dengan ngalap berkah yang berarti wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa terhadap rangkaian acara DCF.

Biasanya, masyarakat akan langsung berbondong untuk berebut ngalap berkah di komplek Candi Arjuna. Namun karena pandemi, situasi tersebut tidak memungkinkan untuk diadakan.

Gunungan Ketupat biasanya juga dihadirkan dan menarik perhatian. Pasalnya, gunungan ketupat berjumlah tahun penyelenggaraan acara.

Tahun ini, gunungan ketupat itu pun digantikan dengan tumpeng merah, putih, kuning, dan hitam.

Setelah proses ngalap berkah berlangsung, acara dilanjutkan dengan proses larung rambut bocah bajang atau bocah rambut gimbal.

Proses pelarungan atau penghanyutan rambut anak gimbal itu akan dilakukan di Telaga Balekambang. Mitosnya, telaga ini akan tembus hingga laut selatan.

Dieng Culture Festival merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat Dieng dengan dua rangkaian acara unggulannya yaitu Prosesi Cukur Rambut Gembel dan Jazz Atas Awan.

Sejak pertama kali diadakan pada 2010, Dieng Culture Festival tidak pernah sepi pengunjung. Menyesuaikan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi, Dieng Culture Festival 2020 hadir dengan konsep virtual.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/17/141900427/pengalaman-lihat-ritual-potong-rambut-anak-gimbal-secara-virtual-di-dcf-2020

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke