Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dieng Culture Festival Virtual 2020, Ini Bedanya

KOMPAS.com - Hari kedua pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2020 berlangsung hari ini, Kamis (17/9/2020). Tak seperti biasanya. Tahun ini, DCF memang digelar secara virtual karena pandemi Covid-19.

Kegiatan DCF Virtual dibuat untuk masyarakat atau wisatawan yang tidak bisa datang langsung ke acara di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah itu.

Kompas.com berkesempatan menonton pergelaran DCF secara virtual melalui situs dieng.mice.id di hari kedua dengan rangkaian acara unggulan, yakni Jamasan dan Pemotongan Rambut Gembel.

Perbedaan DCF 2020 dengan tahun sebelumnya sudah terlihat sejak acara berlangsung, yakni semua peserta memakai masker.

Mulai dari para pemain musik, pesinden, pemandu acara, dan peserta, semua tampak mengenakan masker sesuai peraturan di masa pandemi.

Para pengiring musik pun tampak tidak terhalangi niatnya untuk membantu kelancaran acara, walaupun memakai masker. Mereka tetap bernyanyi dan bermain musik, meski kenyataannya penonton yang datang tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Tak hanya pengiring musik. Tokoh utama, yakni tiga anak perempuan yang akan dipotong rambut gimbalnya juga tampak memakai masker, lengkap dengan face shield.

Rombongan keluarga ketiga anak tersebut juga menerapkan protokol kesehatan yang sama.

Penampil yang lebih sedikit

Pantauan Kompas.com, jelas para peserta acara jauh lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Itu karena panggung acara berada di lokasi yang berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun 2019, pergelaran DCF dilakukan di sekitaran Kompleks Candi Arjuna.

Namun, tahun ini ritual potong rambut digelar di panggung kecil depan Rumah Budaya Dieng. Keterbatasan tempat dan adanya pandemi, otomatis membuat peserta yang bisa masuk dibatasi.

Untuk tahun ini, kata pemandu acara pria, orang yang berada di atas panggung pencukuran rambut hanya dibatasi maksimal 10 orang.

Lebih banyak penonton karena digelar online

Perbedaan paling mencolok DCF 2020 dibanding tahun sebelumnya juga terlihat dari jumlah penonton. Tahun lalu, kawasan Dieng dipadati mereka yang akan menonton DCF.

Menurut pembawa acara, gelaran DCF tahun 2019 dikunjungi sekitar 180.000 penonton. Namun karena digelar secara virtual, pengunjung yang datang secara online pun bisa lebih banyak.

"Terakhir 180.000 pengunjung, tahun lalu. Dan tahun ini disaksikan pemirsa yang ada di rumah. Tidak puluhan ribu, bahkan mungkin jutaan saudara kita yang menyaksikan proses pencukuran rambut gembel," kata pemandu acara.

Mengecek kebenarannya, diberitakan Kompas.com, Senin (5/8/2019), Ketua Panitia DCF 2019, Alif Fauzi mengatakan bahwa DCF tahun 2019 dikunjungi 177.000 orang. Jumlah itu lebih banyak dibanding gelaran DCF 2018.

“Lebih banyak dari kunjungan tahun 2018, yaitu 156.000 orang. Hanya saja, jumlah wisatawan mancanegara berkurang. Dari 1.100 orang tahun lalu, menjadi 930 orang tahun ini,” kata Alif kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).

Sementara itu untuk tahun 2020, pengunjung bisa bebas tanpa membayar biaya tiket masuk. Cukup datangi situs dieng.mice.id dan registrasi akun, maka orang sudah bisa merasakan pengalaman melihat DCF 2020 secara virtual.

Oleh karena digelar secara virtual, maka pergelaran DCF 2020 ini bisa ditonton kapan saja dan di mana saja.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/17/170622327/dieng-culture-festival-virtual-2020-ini-bedanya

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke