Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lettu Pierre Tendean yang Jadi Korban Peristiwa G30S

KOMPAS.com – Lettu Pierre Andreas Tendean adalah salah satu perwira militer yang menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965.

Gambaran dari kisah tragis malam itu kini masih dapat disaksikan di Museum Abdul Haris (AH) Nasution yang ada di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng Jakarta Pusat.

Di sana, terdapat diorama penangkapan Pierre Tendean oleh pasukan Tjakarabirawa. Ada pula foto-fotonya yang terbingkai rapi bersama barang-barang peninggalan Jenderal AH Nasution.

Pierre Tendean sendiri merupakan pengawal pribadi Jenderal AH Nasution sejak 15 April 1965, menggantikan Kapten Manullang yang gugur saat menjaga perdamaian di Kongo.

Saat itu, usianya masih 26 tahun, sehingga menjadikan Pierre sebagai pengawal termuda Jenderal AH Nasution.

Ia pun cukup dekat dengan kedua anak Jenderal Nasution, yakni Ade Irma Suryani dan Hendrianti Sahara Nasution. Itu dibuktikan dengan adanya foto mereka yang dipajang di Museum AH Nasution.

Perjalanan Pierre Tendean

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (30/09/2017), Pierre Tendean merupakan anak ketiga dari pasangan seorang dokter berdarah Minahasa, L Tendenan dan wanita Indonesia berdarah Perancis, Maria Elizabeth Cornet. Ia lahir di Jakarta 21 Februari 1939.

Pierre Tendean mengenyam pendidikan sekolah dasar di Magelang, lalu melanjutkan SMP dan SMA di tempat ayahnya bertugas, Semarang.

Tahun 1958, ia memulai pendidikan menjadi taruna di Akademi Militer Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung.

Karier di bidang militer diawalinya dengan menjadi Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan di Medan.

Satu tahun kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Intelijen Negara di Bogor.

Setelah tamat sekolah intelijen, Pierre Tendean ditugaskan untuk menjadi mata-mata di Malaysia, sehubungan dengan konfrontasi Indonesia-Malaysia atau Dwikora.

Tugasnya adalah memimpin sekelompok relawan di beberapa daerah untuk menyusup ke Malaysia.

Semenjak itu, ada tiga jenderal yang menginginkan Pierre Tendean untuk menjadi ajudannya. Mereka adalah Jenderal AH Nasution, Jenderal Hartawan, dan Jenderal Kadarsan. Ia akhirnya menjadi ajudan Jenderal AH Nasution.


Gugurnya Pierre Tendean

Biasanya, pada tanggal 30 September Pierre Tendean ada di Semarang untuk merayakan hari ulang tahun ibunya.

Namun, 30 September 1965 itu ia tetap berada di Jakarta karena menjalankan tugas sebagai ajudan Jenderal AH Nasution.

Malam itu pun terjadi peristiwa penyerangan pasukan Tjakrabirawa yang menyerang kediaman Sang Jenderal.

Mendengar suara gaduh, Pierre Tendean yang tengah beristirahat di ruang tamu pun bangun dan mendatangi sumber suara. Begitu sampai, ia langsung disambut senapan.

Pasukan Tjakrabirawa yang mengira Pierre Tendean sebagai Jenderal AH Nasution pun langsung menculik dan membawanya ke Lubang Buaya. Dikisahkan, Pierre Tendean memang mengaku sebagai Jenderal AH Nasution.

Di Lubang Buaya, ia lalu dibunuh bersama enam perwira tinggi TNI lainnya dan dimasukkan ke dalam lubang berdiameter 75 sentimeter.

Pierre Tendean pun gugur pada usianya yang ke-26 tahun. Padahal, pada Bulan November 1965 ia akan menikahi calon istrinya bernama Rukmini Chaimin.

Pierre Tendean ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia pada 5 Oktober 1965. Pangkatnya pun naik menjadi kapten sebagai bentuk penghormatan kepada Pierre Tendean.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/27/210200627/lettu-pierre-tendean-yang-jadi-korban-peristiwa-g30s

Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke