Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Malioboro Bebas Kendaraan, Aktivitas Apa Saja yang Bisa Dilakukan?

Walaupun tak bisa dilewati kendaraan, kamu masih tetap bisa melakukan beragam aktivitas wisata di sini.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020) menuturkan bahwa dengan dijadikannya kawasan Malioboro menjadi kawasan pedestrian atau pejalan kaki maka akan bisa menarik lebih banyak wisatawan.

“Magnetnya tidak akan terkurangi karena (pedestrian) bisa dengan leluasa menikmati Malioboro,” kata Singgih.

1. Leluasa berfoto di jalan

Para pejalan kaki bisa menikmati pemandangan khas Malioboro dengan jalanan yang kosong. Bentuk gedung-gedung dan jalan Malioboro memang jadi daya tarik tersendiri.

Kini para pejalan kaki bisa dengan leluasa berfoto di sudut-sudut Malioboro yang dianggap menarik. Kali ini tanpa takut terganggu dengan adanya kendaraan bermotor yang lewat di jalanan.

2. Belanja hingga makan sampai puas

Selain berfoto, area belanja di sepanjang jalan Malioboro juga bisa dikunjungi. Wisatawan bisa berbelanja aneka macam barang. Mulai dari baju, suvenir, hingga kuliner khas Yogyakarta dengan harga yang murah.

Jika lapar wisatawan juga melipir ke kedai kaki lima dan tenda kuliner di sepanjang jalan Malioboro untuk mengisi perut.

3. Swafoto dengan Bregodo Jogo

Selama pandemi Covid-19, agak sulit untuk mengadakan acara yang kemungkinan menarik kerumunan orang. Selain karena menyalahi aturan, juga menghindari kemungkinan penyebaran Covid-19.

Maka dari itu, kata Singgih, Pemprov DIY baru berinisiatif untuk menerjunkan Bregodo Jogo Malioboro di kawasan tersebut.

Bregodo Jogo Malioboro adalah sekelompok prajurit yang menggunakan seragam prajurit layaknya prajurit keraton.

Pasukan ini bertugas untuk menjaga kawasan Malioboro serta mengingatkan penerapan protokol kesehatan oleh wisatawan dan masyarakat di sana.

Selain itu mereka juga bertugas untuk mengatur arus lalu lintas pejalan kaki agar tetap berjalan dalam satu jalur.

“Ternyata pendekatan budaya seperti itu lebih bagus daripada pendekatan dengan seragam seperti polisi, satpam, dan sebagainya. Respon wisatawan itu jauh lebih memperhatikan. Orang jadi sungkan,” tutur Singgih.

Bregodo Jogo Malioboro ini biasanya diturunkan setiap akhir pekan Sabtu dan Minggu di sore hari. Mereka berjaga di lima titik sisi timur Malioboro dan lima titik sisi barat Malioboro.

Keunikan para prajurit Bregodo Jogo Malioboro ini juga dimanfaatkan para wisatawan untuk berswafoto secara gratis dengan mereka.

Kebijakan pasca-pandemi

Aktivitas lainnya untuk menarik wisatawan berkunjung ke Malioboro mungkin baru bisa diimplementasikan secara maksimal pasca-pandemi Covid-19.

Singgih menerangkan, Pemprov DIY sudah mempersiapkan beberapa kegiatan untuk menarik wisatawan pejalan kaki ke Malioboro bebas kendaraan.

Misalnya, lewat penampilan budaya kecil-kecilan yang dulu sempat dilaksanakan setiap Selasa Wage. Selain itu Singgih juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak dari bidang ekonomi kreatif.

“Untuk melakukan kurasi bagaimana menghadirkan penampilan budaya maupun kontemporer yang menarik untuk wisatawan,” pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/11/13/161600227/malioboro-bebas-kendaraan-aktivitas-apa-saja-yang-bisa-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke