Protokol Kesehatan Standar Global, Bandara AP I Dapat Stempel dari WTTC

KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi mengatakan bahwa 15 bandara yang dikelola AP I telah diberikan stempel Safe Travels dari World Travel and Tourism Council (WTTC).

“Memang protokol kesehatan yang dilakukan oleh AP I sebenarnya sudah sesuai dengan standar global. Travel stamp artinya adalah bahwa pelaksanaan protokol kesehatan penuhi standar internasional,” jelasnya.

Pernyataan tersebut Faik tuturkan dalam konferensi pers virtual “Update Angkutan Nataru 2020-2021”, Rabu (30/12/2020).

Terkait penerapan protokol kesehatan, Faik mengungkapkan bahwa bandara-bandara yang dikelola AP I melakukannya lebih baik dari beberapa bandara internasional lainnya.

Hal itu karena pihaknya melakukan sejumlah prinsip dalam penerapan protokol kesehatan.

“Pertama, pastikan bahwa protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik. Mulai dari jaga jarak, hand sanitizer, disinfektan rutin, dan airport personnel protection,” ujar Faik.

Adapun, pihaknya selalu memastikan bahwa seluruh petugas bandara dilindungi, mulai dari wajib memakai masker, sarung tangan, hingga penutup wajah.

Dengan terlindungnya para petugas bandara AP I, hal itu menurut Faik juga melindungi para pengunjung di bandara dari paparan Covid-19.

Ada juga adaptasi pelayanan yang membuat 14 dari 15 bandara AP I menawarkan pemeriksaan kesehatan, seperti rapid test antibodi, rapid test antigen, dan swab PCR.

“Sudah siap di 14 bandara. Sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Ketika ada ketentuan baru, kita langsung aksi paling cepat siapkan pemeriksaan kesehatan berbasis antigen,” sambung Faik.

Penyematan stempel Safe Travels dari WTTC diberikan usai Angkasa Pura Airports mengirim protokol kesehatan bandara kepada WTTC sebelum dilakukan penilaian lebih lanjut.

Dengan adanya stempel tersebut, masyarakat tidak perlu khawatir untuk bepergian melalui bandara-bandara yang dikelola AP I selama new normal.

WTTC merupakan forum industri perjalanan dan pariwisata global nirlaba yang mencakup para pelaku industri dari seluruh dunia.