Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Big Data Jadi Inovasi Pemasaran Pariwisata Tahun 2021

“Strategi inovasi di antaranya dengan pendekatan big data untuk memetakan potensi dan menguatkan berbagai aspek pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam gelaran Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Selasa (29/12/2020). Hadir juga dalam acara tersebut adalah Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo

“Kalau kita bicara big data tentunya kita bicara mengenai bagaimana digital itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari,” tutur Angela.

Ia mencontohkan penggunaan big data dalam memberikan promosi yang lebih efektif dan personal seperti yang dilakukan berbagai platform media sosial.

“Misalnya kita menggunakan Instagram, Facebook, Youtube, kalau kita menggunakan platform itu secara tidak sadar, misalnya kita klik atau suka sama sesuatu, seringkali kita akan di-promote oleh hal-hal yang mirip dengan itu,” jelas Angela.

Prinsip yang sama berlaku untuk sasaran promosi Kemenparekraf. Bagi orang-orang yang menyukai isu pariwisata dan ekonomi kreatif, nantinya akan mendapatkan iklan atau promosi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.

“Ini adalah yang akan kita manfaatkan ke depannya. Bagaimana kita bisa mempromosikan dengan jauh lebih efisien, efektif lagi, dan terutama lebih personalized,” pungkas Angela.

Inovasi kegiatan pariwisata

Selain itu, Kemenparekraf juga mencanangkan wisata luar ruangan sebagai salah satu inovasi strategi dalam membangkitkan gairah pariwisata Indonesia di tahun 2021 dengan target pasar yang jadi prioritas adalah wisatawan nusantara (wisnus).

Ia menyebut bahwa produk pariwisata luar ruangan seperti lari, golf, sepeda, hingga open water swimming akan dikembangkan dengan seksama.

“Ini yang sedang kita kembangkan MoU dengan Pak Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) ya,” ujar Sandiaga.

Selain wisata luar ruangan, Sandiaga juga menyebut soal wellness and health tourism, ekowisata, serta pariwisata berbasis budaya.

Khusus untuk health tourism atau pariwisata berbasis kesehatan, Angela mengatakan bahwa di awal tahun 2020 Kemenparekraf telah menandatangani MoU kerjasama dan saat ini sedang dalam proses pengembangan.

“Ke depannya kita memang melihat isu kesehatan ini jadi sangat penting untuk pariwisata. Enggak hanya medical tapi juga wellness tourism,” papar Angela.

Pasalnya, turunan dari health/medical tourism ini cukup luas. Seperti jasa spa, atau di bidang ekonomi kreatif termasuk produk herbal, makanan sehat, produk organik, dan lain-lain.

“Soal health tourism, misalnya kalau mau dapat vaksin yang efficacy rate-nya tinggi datang ke Bali. Di Bali misalnya, ada satu resort yang kita arahkan sebagai medical tourism,” tutup Sandiaga.

https://travel.kompas.com/read/2020/12/31/220000227/big-data-jadi-inovasi-pemasaran-pariwisata-tahun-2021

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke