Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

India Tambah Kuota Kunjungan ke Taj Mahal Meski Masih Pandemi Covid-19

KOMPAS.com – Pemerintah Kota Agra, India telah meningkatkan kuota kunjungan harian ke Taj Mahal menjadi 15.000 kunjungan per hari.

Hal tersebut tetap dilakukan walaupun terdapat peringatan dari otoritas kesehatan bahwa situs pariwisata yang terlalu ramai bisa memicu meningkatnya kasus Covid-19.

“Batasnya telah ditingkatkan jadi 15.000 tiket per hari, sehingga semua turis bisa mendapatkan tiket dan mengamati monumen tersebut,” kata arkeolog pemerintah Vasant Kumar Swarnkar seperti dilansir dari Reuters.

Pada Rabu (30/12/2020), ribuan turis yang kebanyakan tidak menggunakan masker, memenuhi monumen tersebut. Mereka berkerumun di jendela penjualan tiket. Banyak pula keluarga-keluarga yang berjalan-jalan di sekitar kebun di Taj Mahal.

Seperti dilansir dari India Today, sebelumnya hanya 10.000 pengunjung yang bisa mengunjungi Taj Mahal per harinya akibat pandemi Covid-19.

Namun, pada Senin (28/12/2020) pemerintah kota Agra meningkatkan jumlah kuota pengunjung harian ke Taj Mahal akibat meningkatnya permintaan tiket untuk perayaan Tahun Baru 2021.

Sementara itu, jumlah kuota kunjungan harian ke Benteng Agra juga telah ditingkatkan menjadi 7.500 kunjungan.

Agra District Magistrate Prabhu N Singh mengatakan bahwa pembatasan baru pada wisatawan telah diberlakukan mulai 28 Desember 2020 untuk Taj Mahal dan Benteng Agra. Sementara itu, batas pengunjung untuk monumen lain di Agra akan tetap sama.

Tiket kunjungan hanya dijual secara online dan konter tiket yang ada di monumen-monumen tersebut akan tetap ditutup.

Agra Tourist Welfare Chamber Secretary Vishal Sharma mengatakan bahwa Taj Mahal telah dibuka kembali sejak 21 September 2020 setelah sebelumnya tutup selama 188 hari akibat pandemi Covid-19.

Batas kuota kunjungan saat itu ditentukan hanya 5.000 kunjungan untuk Taj Mahal dan 2.500 kunjungan untuk Benteng Agra dan monumen lainnya.

Pada 18 Desember 2020, hak menentukan batasan jumlah wisatawan dipindahkan ke pemerintah lokal oleh Archaeological Survey of India.

Agra District Magistrate kemudian menentukan jumlah kuota sebanyak 10.000 turis untuk Taj Mahal. Namun, kuota tersebut biasanya sudah habis pada siang hari dan sebagian besar turis terpaksa harus pulang tanpa bisa melihat Taj Mahal.

Walaupun jumlah kuota sudah ditingkatkan, semua 15.000 tiket sudah habis terjual pada pukul 10.00 pagi waktu setempat pada Senin (28/12/2020).

Presiden Asosiasi Hotel dan Restoran Rakesh Chauhan mengatakan bahwa tiket Taj Mahal ternyata dijual dengan bebas di pasar gelap dengan harga 300 rupee India atau sekitar Rp 57.000 per tiket.

Pada Minggu (27/12/2020), walaupun seluruh 10.000 tiket habis terjual, hanya sekitar 9.668 turis yang benar-benar datang. Sementara di Benteng Agra, hanya sekitar 4.839 turis yang datang.

Total 1.460 pengunjung tercatat di Fatehpur Sikri dan 174 turis tercatat di Rambagh. Sementara di Sikandra, ada 991 turis, di Mehtab Bagh 178 turis, di Itmad ud Daulah terdapat 311 turis yang muncul. Lalu di Mariam’s Tomb hanya terlihat 47 turis.

“Sangat aneh walaupun jumlah kuota turis terus ditingkatkan, masalah tidak ada tiket tersedia terus terjadi,” kata Presiden Agra Approved Guides Association Shamshuddin.

Ia melanjutkan, keuntungan peningkatan jumlah kuota tidak bisa dinikmati para turis karena adanya penjualan di pasar gelap, sehingga hal tersebut seharusnya dihentikan.

Peringatan dari otoritas kesehatan

Otoritas kesehatan sempat memberi peringatan pada Selasa (29/12/2020) bahwa tempat wisata yang terlalu penuh bisa berujung pada peningkatan kasus Covid-19.

Apalagi dengan adanya varian baru virus corona yang katanya jauh lebih menular yang berasal dari Inggris dan telah terdeteksi muncul di India.

India hingga Jumat (1/1/2021) telah mencatat kasus sebanyak 10,3 juta kasus positif dengan jumlah kematian lebih dari 149.000.

Jumlah ini membuat India menempati posisi kedua negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.

Untuk turis-turis seperti Pawan Gaur yang datang ke Agra dari Rajasthan, mengunjungi Taj Mahal adalah cara untuk bersantai setelah tahun yang sulit.

“Orang-orang sangat bosan tinggal di rumah saja selama pandemi,” kata dia pada Reuters.

https://travel.kompas.com/read/2021/01/01/160400327/india-tambah-kuota-kunjungan-ke-taj-mahal-meski-masih-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke