Pembukaan Tempat Wisata Diserahkan Kepada Pemerintah Daerah

KOMPAS.com - Beberapa tempat wisata, khususnya di Jawa Tengah sudah mulai buka. Namun, ada pula daerah yang masih menutup tempat wisatanya.

Salah satu daerah seperti itu adalah Wonogiri. Pengelola Lokasi wisata yang ada di kawasan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sendang Pinilih, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri, Jawa Tengah bernama Ferdila mengatakan bahwa tempat wisatanya masih tutup.

"Betul (mengikuti aturan atau imbauan dari Pemkab Wonogiri)" kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).

Fenomena itu bertolak belakang dengan pernyataa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Plataran Borobudur, Jumat (12/3/2021).

Saat itu, ia mengatakan bahwa sektor pariwisata sudah mulai membaik, seperti bertambahnya jumlah wisatawan nusantara di Bali, Yogyakarta, dan Borobudur.

Menanggapi fenomena teraebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan kepada kabupaten atau kota seputar pembukaan tempat wisata.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa tempat wisata sebenarnya sudah mulai bisa buka asal daerah lokasi tempat wisata itu tidak lagi zona merah.

"Tetapi juga masih ada pembatasan. Jadi pengunjung nanti tetap ada pembatasan dan kita juga masih menunggu teman pelaku pariwisata divaksin," kata Taj Yasin di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jateng, Sabtu.

Ia melanjutkan bahwa setelah proses tersebut selesai, akan ada koordinasi dengan daerah tentang pembukaan tempat wisata.

"Beberapa daerah juga masih tutup tempat wisatanya karena angka penularan Covid masih tinggi," ujar Wagub Jateng.

Sesuai arahan presiden

Sementara itu, Sandiaga Uno dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa keputusan pembukaan tempat wisata memang ada pada kepala daerah.

"Seperti kemarin saya terhubung dengan Walikota Solo karena ada rencana untuk membuka bioskop dan gerakan kembali ke bioskop. Solo sudah memfasilitasi dan dalam waktu beberapa minggu ke depan akan kita inisiasi," ujar dia.

Ia melanjutkan, ada pula daerah yang memang berkoordinasi dengan satgas covid dan pihak lain untuk melakukan pembatasan, baik dari jumlah pengunjung maupun jamnya.

"Itu keputusannua kami serahkan kepada kepala daerah masing-masing. Kita hanya memberi sinyal bahwa selama zonanya mengizinkan dan protokol kesehatannya sangat ketat dan displin, maka monggo. Altivitas pariwisata dan ekonomi kreatif, dan event dapat dilakukan," tutur Sandiaga.