KOMPAS.com – Indonesia rencananya menyambut kembali wisatawan mancanegara (wisman) di daerah-daerah tertentu pada pertengahan 2021, tepatnya sekitar Juni-Juli 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, hingga saat ini pihaknya beserta beberapa pihak terkait terus memasuki tahap finalisasi dari segi persiapan Safe Travel Corridor Arrangement.
“Kami terus memasuki tahap finalisasi dari segi persiapan Safe Travel Coridor Arrangement di Bali, Batam, dan Bintan. Di Bali ada tiga daerah, yakni Nusa Dua, Sanur, dan Ubud,” kata dia dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/3/2021).
Adapun daerah-daerah yang masuk Safe Travel Corridor Arrangement merupakan daerah yang tergolong sebagai Zona Hijau.
Sandiaga melanjutkan, dia berharap agar masyarakat dan pekerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Zona Hijau lebih diprioritaskan dalam penerimaan vaksinasi Covid-19 guna menciptakan herd immunity.
“Namun, kalau kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan, kami harap ada fleksibilitas dari pemilik usaha maupun operator untuk mereka diberi kesempatan dan tidak di-PHK. Ini waktu yang sangat berat bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Sandi.
Meski begitu, Sandiaga tetap mengimbau agar seluruh masyarakat termasuk yang di daerah Zona Hijau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga menjadi terbiasa dan lebih siap menerima wisman jika sudah diizinkan masuk ke Indonesia.
Koridor perjalanan
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace mengungkapkan rencana koridor perjalanan Bali-China dalam sebuah webinar yang diselenggarakan pada Kamis (25/2/2021).
Rencananya, wisman dari China yang sudah vaksinasi di negaranya akan diizinkan datang ke Bali melalui koridor tersebut.
“Sasaran wisatawan asing tersebut adalah wisatawan Tiongkok yang kita ketahui bahwa negara tersebut telah berhasil keluar dari pandemi karena program vaksinasi yang berhasil. Jadi kita mendatangkan mereka,” ucap dia, mengutip Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Melansir Kompas.com, Kamis (18/3/2021), Menparekraf Sandiaga Uno melakukan finalisasi kebijakan travel coridor yang sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan pariwisata Bali.
Melalui kolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri, pihaknya sedang merampungkan kebijakan konsep koridor perjalanan tersebut.
Selain Bali, ada juga koridor perjalanan di Kepulauan Riau yakni pada Nongsa Point dan Lagoi yang rencananya dibuka pada April 2021.
Menurut Kompas.com, Sabtu (20/3/2021), pembukaan tersebut merupakan bentuk finalisasi kebijakan terkait pelaksanaan travel coridor yang tengah dikebut pemerintah saat ini.
“Saat ini masih dalam pembahasan. Yang diajukan adalah bagaimana Safe Travel Corridor ini bisa menghadirkan rasa aman. Karena krisis kesehatan, dari sisi keselamatan, keamanan yang harus diutamakan,” ujar Sandiaga.
Bali siap-siap sambut wisman
Pada Minggu (28/3/2021), Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu mengonfirmasi kepada Kompas.com terkait kabar pariwisata Bali yang akan dibuka kepada wisman.
Adapun kabar tersebut berawal dari Presiden Joko Widodo dan Gubernur Bali Wayan Koster yang sama-sama mengisyaratkan bahwa pariwisata Pulau Dewata akan dibuka bagi wisman pada pertengahan 2021.
“Kalau dari Pak Gubernur saya belum dengar, tapi Pak Presiden memang isyaratkan dibuka Juni-Juli 2021 kalau Covid-19 sudah landai,” tutur dia.
Dalam persiapan menyambut kembali wisman ke Pulau Dewata, saat ini sudah ada sekitar 100.000 pelaku pariwisata di Bali yang telah mendaftarkan diri untuk program vaksinasi Covid-19, termasuk mereka yang di Zona Hijau.
“Untuk yang di Zona Hijau sudah dilakukan. Sekitar 170.000 yang divaksin dan gerak serentak,” tutur dia.
Adapun sebanyak 170.487 dosis vaksin telah diberikan pada Zona Hijau. Sebanyak 47.045 dosis diberikan kepada Ubud, 87.715 kepada Nusa Dua, dan 35.727 dosis kepada Sanur. Pemberian dosis sudah dilakukan sejak Senin (22/3/2021).
Selain itu, sertifikasi CHSE pun sudah diberikan kepada pelaku pariwisata di Bali mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga obyek wisata.
Menurut Putu, sertifikasi telah diberikan kepada 975 pelaku pariwisata oleh pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah kabupaten (pemkab).
“Dari pemerintah pusat ada 800-an. Tapi di antara 800-an, ada yang beririsan dengan yang sudah diberikan (pemprov dan pemkab). Lebih dari 1.000-an yang diberikan sertifikasi CHSE sudah siap (protokol kesehatan),” ungkap dia.
https://travel.kompas.com/read/2021/03/30/090900527/persiapan-indonesia-terima-turis-asing-juli-2021-zona-hijau-hingga-travel