KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji dan meninjau secara komprehensif pariwisata halal atau Muslim-friendly tourism di Indonesia.
Sandiaga menjelaskan, masa pandemi adalah waktu yang baik untuk menata ulang pariwisata tersebut. Ia juga menyebutkan beberapa kandidat provinsi untuk pariwisata halal, di antaranya Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan yang masih bisa dikembangkan.
“Namun kita harus pastikan bahwa pariwisata halal bukan tentang destinasinya, tapi tentang extension of service," kata Sandiaga kepada Kompas.com saat weekly briefing pada Senin (19/4/2021) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.
Adapun, maksud dari extension of service adalah bagaimana sektor wisata memperkaya layanan-layanan untuk para wisatawan Muslim.
Target wisatawan Muslim-friendly tourism
Ketika mengecek big data, pihaknya menemukan bahwa wisatawan yang menjadi fokus pariwisata halal adalah mereka yang mayoritas berasal dari Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
“Kita belum mampu mengonversi wisatawan-wisatawan dari Timur Tengah, nah ini PR untuk kita,” tuturnya.
Ia juga berencana untuk pergi ke Sumatera Barat dan Aceh untuk berdiskusi bersama para pemangku kepentingan tentang potensi pariwisata halal.
Itu karena fokus mereka adalah untuk menarik wisatawan lokal. Selain itu, pariwisata tersebut juga dinilai dapat membuka peluang penciptaan lapangan kerja.
https://travel.kompas.com/read/2021/04/20/080800727/kemenparekraf-kaji-muslim-friendly-tourism-di-indonesia