Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gunung Kailash, Rumah Dewa Siwa dan Puncak Paling Misterius di Dunia

KOMPAS.com - Gunung Kailash adalah sebuah puncak di jajaran pegunungan Himalaya, Tibet. Jaraknya 22.000 kaki atau 6,7 kilometer (km) dari dataran tinggi Tibet.

Melansir dari Greattibettour.com, gunung ini dipercaya sebagai tempat kediaman Dewa Cakrasamvara yang melambangkan kebahagiaan tanpa batas oleh umat Buddha di Tibet.

Maka itu saat hari raya Waisak, Gunung Kailash menjadi salah satu tempat sakral yang banyak dikunjungi masyarakat Tibet.

Seperti diberitakan BBC.com, Waisak merupakan salah satu festival umat Buddha yang paling penting. Ia juga memiliki nama lain yaitu Wesak atau Hari Buddha.

Hari Waisak juga dianggap sebagai perayaan ulang tahun Buddha. Bagi sebagian umatnya, Waisak menjadi tanda pencerahan dari seorang Buddha ketika ia menemukan makna hidup.

Perayaan Waisak di Gunung Kailash

Selama perayaan hari raya Waisak, orang-orang Tibet akan melakukan perjalanan ke Gunung Kailash.

Perayaan akan dimulai pada saat bulan purnama tiba. Pada hari itu, mereka akan berkumpul di kaki gunung untuk mengganti bendera berwarna-warni yang berisikan doa-doa mereka dengan bendera baru.

Melansir dari Wondersoftibet.com, orang-orang akan membawa bendera yang berisi doa mereka masing-masing untuk digantung di sebuah tiang. Mereka percaya bendera ini akan mengirimkan ribuan doa dengan setiap embusan angin.

Ritual yang satu ini terkenal luar biasa karena tiang bendera yang digunakan sangat tinggi dan berat. Saat menurunkan dan menegakkan kembali tiang, diperlukan tenaga dan kerja sama banyak orang.

Selain umat Budhha, Gunung Kailash juga dianggap suci oleh para umat Bon, Hindu, dan Jainisme.

Umat beragama Hindu percaya bahwa gunung itu merupakan tempat kediaman Dewa Siwa dan pusat dunia, sedangkan Jainisme percaya bahwa gunung itu adalah tempat leluhurnya Rishabhanatha mencapai jalan setapak.

Gunung Kailash juga terkenal misterius

Dibalik kisahnya yang sakral, keberadaan Gunung Kailash juga dianggap penuh misteri bagi dunia.

Pasalnya dari ribuan peziarah yang memasuki daerah Tibet untuk berziarah ke Gunung Kailash, hanya sedikit orang yang berhasil untuk menyelesaikan prosesi mengelilingi puncaknya.

Adapun beberapa pendaki gunung yang cukup berani telah berusaha melakukannya, tetapi tidak berhasil.

Melansir dari Timesofindia.indiatimes.com, kegiatan trekking hingga puncak Gunung Kailash memang dianggap sebagai tindakan terlarang di kalangan umat Hindu karena takut melanggar kesucian dari gunung tersebut dan mengganggu energi yang berada di sana.

Konon, seorang biksu bernama Milarepa pernah berkelana cukup jauh untuk mencapai puncak Gunung Kailash. Ketika dia kembali, dia memperingatkan semua orang untuk tidak mengganggu Tuhan yang sedang beristirahat di puncak.

Berbagai kisah misteri lainnya juga datang dari gunung itu. Berikut beberapa fakta misteri dari Gunung Kailash:

1. Menurut kitab suci Buddha dan Hindu, di sekitar Gunung Kailash terdapat biara dan gua kuno tempat para resi bersemayam di sana. Gua-gua ini hanya dapat dilihat beberapa orang yang beruntung.

2. Gunung Kailash dipercaya sebagai Axis Mundi alias poros kosmik, poros dunia, pilar dunia, pusat dunia, pohon dunia. Ini adalah titik surga bertemu dengan bumi. 

3. Jangan heran jika kuku atau rambut kamu tumbuh beberapa milimeter setelah kembali dari perjalanan Gunung Kailash. Sebab, turis dan para peziarah telah menemukan bahwa udara di puncak kuno ini meningkatkan proses penuaan.

Hal itu dibuktikan dengan sebuah pengalaman sekelompok pendaki asal Siberia yang berhasil mencapai titik tertentu dari Gunung Kailash. Setelah beberapa dekade, semuanya segera menua.

Hal mengejutkannya, setahun setelahnya semua pendaki itu dikabarkan meninggal karena usia tua.

https://travel.kompas.com/read/2021/05/24/190857927/gunung-kailash-rumah-dewa-siwa-dan-puncak-paling-misterius-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke