Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Akan Bangun Jembatan Kaca di Kawasan Bromo

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah pusat akan membangun jembatan kaca di kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).

Rencananya, jembatan untuk wisatawan itu akan dibangun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Rencana pembangunan jembatan kaca ini yang akan melaksanakan adalah Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga," kata Plt Kepala BB TNBTS Novita Kusuma Wardani di Kantor TNBTS di Kota Malang, Sabtu (5/6/2021).

Ia melanjutkan, pembangunan itu merupakan instruksi dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk membuat semacam mercusuar agar menjadi masterpiece tempat wisata yang beda dari lainnya.

Novita mengaku baru mengetahui tentang rencana itu ketika tim Kementerian dari PUPR hendak melakukan survei lokasi.

Menurut dia, lokasi pembangunan itu ada di luar kawasan TNBTS, tetapi melintasi hutan yang masuk dalam kawasan.

Lokasinya adalah di Seruni Point yang ada di Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

"Setelah dilakukan survei ke lapangan, titik-titik pilarnya (pilar jembatan kaca) itu ada di luar kawasan taman nasional, di lahan-lahan masyarakat. Tapi memang jembatannya melintas di atas jurang yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," katanya.

View jembatan itu akan mengarah ke Gunung Batok, Gunung Bromo, dan Gunung Semeru.

Rencana jembatan kaca di Bromo sempat ditolak warga

Rencana pembangunan jembatan kaca itu sempat ditolak warga Suku Tengger yang merupakan warga sekitar. Alasannya, jembatan kaca itu melintas di atas goa yang disucikan warga.

Warga akhirnya menerima rencana pembangunan itu setelah lintasan jembatan kaca itu digeser mundur, sehingga tidak melintas di atas goa.

"Waktu itu sempat ada pro dan kontra. Lebih karena lokasinya yang melintasi di atas goa yang disucikan masyarakat Tengger. Tapi setelah dikomunikasikan, dipilih lokasi yang agak mundur, sehingga tidak melintasi goa itu dan masyarakat tidak keberatan," kata Novita.

Dari aspek konservasi, jembatan kaca itu dinilai tidak membahayakan. Sebab, wisatawan bisa menikmati pemandangan tanpa bersentuhan langsung di ekosistem yang ada di dalamnya.

"Kalau konsep itu secara konservasi sebetulnya malah aman. Karena pengunjung datang kesitu tidak menginjak-injak tanaman. Dia justru melintas di atas jembatan yang minim interaksi dengan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," jelasnya.

Novita mengatakan, jembatan kaca itu bisa menjadi alternatif baru bagi wisatawan yang ingin menikmati lanskap kawasan Gunung Bromo. Menurutnya, wisatawan memiliki banyak alternatif point sehingga tidak terkonsentrasi ke satu titik.

"Ini memang di satu sisi merupakan salah satu pemecahan kunjungan. Kalau sekarang di Penanjakan itu bisa dibilang sudah overload," ujar Novita.

Diharapkan dengan adanya jembatan kaca itu bisa menyajikan atraksi dan lokasi berbeda untuk melihat keindahan Gunung Bromo.

Pemkab Malang ikut ajukann pembangunan jembatan kaca

Ketika perencanaan pembangunan kaca di daerah Kabupaten Probolinggo itu sudah matang, Pemerintah Kabupaten Malang juga tertarik dan mengajukan pembangunan yang sama ke Kementerian PUPR.

Meski begitu, Novita belum mengetahui konsep jembatan kaca yang diajukan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bagian Kabupaten Malang.

"Kemudian ketika ada pembangunan di Probolinggo itu rupanya Pemerintah Kabupaten Malang pun tertarik untuk membuat proyek serupa di Kabupaten Malang sehingga kemudian mengusulkan ke Kementerian PUPR," tutur Novita.

Mengenai hal itu, pihaknya tidak berwenang menjawab karena kebijakan ada di Kementerian PUPR apakah akan membuat jembatan serupa atau dengan konsep berbeda.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/07/073100427/pemerintah-akan-bangun-jembatan-kaca-di-kawasan-bromo

Terkini Lainnya

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke