Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Tips Trekking di Kaki Gunung Salak Bogor, Wajib Pakai Topi

BOGOR, KOMPAS.com – Trekking merupakan salah satu kegiatan wisata alam yang digemari berbagai kalangan masyarakat.

Trekking selain untuk mencari udara segar, juga bisa untuk olahraga sambil menikmati pemandangan yang tersaji sepanjang jalan.

Salah satu lokasi terbaik untuk trekking adalah Desa Pasirjaya di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Wisatawan tidak hanya akan disuguhi pemandangan Gunung Salak, tetapi juga Gunung Gede Pangrango.

Namun sebelum siap-siap trekking di desa yang letaknya berada tepat di kaki Gunung Salak itu, simak tipsnya agar kegiatan tetap aman dan nyaman, Senin (7/6/2021):

Perlu dicatat bahwa jalur trekking yang Kompas.com datangi terletak pada titik tertinggi desa tersebut yang terdapat beberapa villa.

1. Punya kenalan orang Bogor atau Cigombong

Tips pertama adalah punya kenalan orang Bogor atau Cigombong yang pernah trekking di sana, setidaknya tahu jalur yang hendak dilalui. Hal ini untuk meminimalkan peluang nyasar.

Dengan memiliki teman yang tinggal di Bogor atau Cigombong, ada kemungkinan kamu akan dibawa ke jalur trekking lain di Desa Pasirjaya yang belum diketahui orang lain.

2. Wajib pakai tabir surya dan topi

Meski berada di kaki Gunung Salak, Desa Pasirjaya tetap saja terdampak sengatan sinar matahari siang.

Sebelum trekking, jangan lupa untuk gunakan tabir surya dan topi agar tubuh tidak terbakar sinar matahari.

3. Jangan lupa bawa air minum dan bekal

Pada titik tertinggi desa, kamu akan jarang menemukan warung. Untuk itu, bawalah air minum secukupnya sesuai kebutuhan.

Jika kamu tipe orang yang selalu lapar saat lelah, jangan lupa bawa bekal untuk disantap di sela-sela kegiatan agar energi terisi kembali.

4. Gunakan pakaian berbahan ringan dan warna cerah

Saat trekking, pakaian berbahan ringan sangat direkomendasikan. Apabila mulai trekking sekitar pukul 10.00 WIB, gunakan pakaian berwarna cerah agar sinar matahari tidak terlalu menyengat.

5. Pakai sepatu gunung

Agar kegiatan lebih aman dan nyaman, ada baiknya kam memakai sepatu gunung. Sebab, jalur berbatu mungkin akan menyakiti kakimu jika kamu memakai sepatu atau sendal bersol tipis.

Selain itu, sepatu gunung juga akan meminimalkan kemungkinanmu terpeleset saat menginjak bagian yang cukup licin.

6. Tegur dan sapa warga lokal

Jalur ini melintasi perkebunan dan persawahan warga. Tidak heran jika kamu akan bertemu beberapa warga lokal yang sedang bekerja.

Selain itu, ada juga para tukang yang sedang membangun atau merawat sejumlah villa di sana. Saat berpapasan, jangan lupa bertegur sapa.

Selain untuk menambah koneksi dan menyebarkan energi baik, kamu juga bisa bertanya apakah ada jalur menarik lain yang perlu dilintasi selama trekking.

7. Perhatikan jalur yang dilewati

Walaupun jalurnya sangat aman untuk dilintasi lantaran tidak terlalu dekat dengan jurang atau lembah, kamu tetap harus hati-hati.

Sebab, terkadang akan ada batuan besar yang berada di tengah jalur. Jika tidak konsentrasi, kamu bisa tersandung dan jatuh.

8. Jangan asal menginjak tanaman

Perkebunan warga yang berada di sepanjang jalur trekking dapat dikunjungi. Misalnya kebun tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus).

Namun, kamu harus hati-hati saat berkunjung. Perhatikan langkah supaya tidak menginjak dan merusak tanaman yang ada.

9. Hati-hati ada ular

Meski jalur trekking ini kerap dilintasi warga lokal, sisi kanan dan kiri jalur masih diselimuti pepohonan rindang.

Bahkan, ada sebuah pecahan jalur. Belok ke arah kiri akan membawamu melintasi jalur menurun di tengah hutan.

Untuk itu, kamu harus waspada akan hewan liar yang biasa tinggal di hutan, misalnya adalah ular yang menyeberang atau mendadak jatuh dari atas pohon.

Walau saat Kompas.com berkunjung tidak bertemu ular, ada kemungkinan hewan melata itu akan menampakkan diri saat kamu trekking di sana.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/07/170500327/9-tips-trekking-di-kaki-gunung-salak-bogor-wajib-pakai-topi

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke