Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tips Trekking di Jalan Tembus Selogiri Manyaran, Wonogiri yang Belum Jadi

KOMPAS.com – Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah punya banyak kawasan perbukitan dan hutan yang menyajikan pemandangan indah.

Salah satunya adalah kawasan Pegunungan Gajah Mungkur yang ada di sebelah selatan Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Di tengah-tengah hamparan pegunungan itu, ternyata ada satu jalan, yakni jalan tembus Selogiri-Manyaran yang saat ini belum jadi. Beberapa bagian masih berupa jalan tanah yang tidak bisa dilalui kendaraan.

Namun, ternyata jalan yang belum jadi itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan trekking menapaki jalan setapak menuju salah satu puncak pegunungan itu.

Kompas.com telah melakukan trekking di sana pada Kamis (27/5/2021) dimulai dari Desa Kepatihan yang ada di Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Berikut ini tips trekking di Jalan Selogiri-Manyaran yang Kompas.com rangkum:

1. Berangkat pagi

Pagi hari jadi waktu yang pas untuk melakukan trekking menyusuri jalan tembus Selogiri-Manyaran.

Itu karena udara masih sejuk pada pagi hari. Cahaya matahari pagi juga masih belum terlalu panas.

Sebaliknya jika sudah siang, maka sengatan sinar matahari akan begitu terasa, sehingga makin menguras stamina.


2. Lakukan saat cuaca cerah

Trekking menyusuri jalan tembus Selogiri-Manyaran akan melalui jalan setapak yang ada di lereng utara Pegunungan Gajah Mungkur.

Apabila berangkat saat cuaca buruk, seperti hujan deras, maka kondisi jalan akan sulit untuk dilewati. Selain becek, ada beberap bagian jalan yang rawan longsor. Selain itu, pinggir jalan juga banyak pohon yang mungkin bisa roboh saat terkena angin kencang.

Oleh karena itu, trekking menyusuri jalan tembus Selogiri-Manyaran paling pas dilakukan saat cuaca cerah.

Saat cerah, ketika sampai atas kamu akan disuguhi dengan panorama hamparan terbuka ke arah utara dari ketinggian.

3. Pakai alas kaki yang tepat

Trekking menyusuri jalan tembus Selogiri-Manyaran yang belum jadi ini seperti melakukan pendakian gunung. Jalan setapak dari tanah kebanyakan menanjak, seperti di jalur pendakian gunung.

Oleh karena itu, alas kaki yang digunakan saat trekking haruslah tepat. Kamu bisa memakai sepatu atau sandal gunung.

Alas kaki yang tepat selain membuat kaki lebih nyaman, juga meminimalkan risiko terpeleset saat menapaki jalan setapak yang licin.

4. Jangan berburu

Kawasan hutan yang ada di Pegunungan Gajah Mungkur masih cukup asri. Masih banyak burung-burung cantik yang beterbangan ke sana ke mari.

Saat Kompas.com menapaki jalan tersebut, ada burung berwarna biru cerah yang terbang melintas.

Tentu saja kondisi itu harus tetap dijaga oleh siapa pun yang melintas di jalan tembus Selogiri-Manyaran, bahkan saat jalan sudah selesai dibangun dan bisa dilalui kendaraan bermotor.


5. Bawa bekal dan air minum

Dari tempat penitipan motor hingga puncak, kamu hanya akan menemukan hutan di kanan-kiri jalan. Warung terakhir ada di bagian jalan yang sudah dicor di bawah. Warung itu hanya buka saat hari libur.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk membawa bekal dan air minum saat hendak trekking di jalan tembus Selogiri-Manyaran. Selain tidak ada warung, tidak ada sumber air di sepanjang jalan setapak.

Hindari air minum kemasan sekali pakai dan wadah bekal dari plastik untuk meminimalkan limbah plastik.

6. Jangan buang sampah sembarangan

Jalan tembus Selogiri-Manyaran melalui kawasan hutan Pegunungan Gajah Mungkur yang masih terjaga keasriannya.

Oleh karena itu, mereka yang melintas harus menjaganya. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah tidak membuang sampah sembarangan.

Tidak ada bak sampah sepanjang jalur. Sampah bisa disimpan dahulu dalam tas atau kantung dan dibuang saat menemukan tong sampah ketika perjalanan pulang.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/07/180600927/6-tips-trekking-di-jalan-tembus-selogiri-manyaran-wonogiri-yang-belum-jadi

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke