Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PHRI Jogja Sambut Baik Rencana Pemerintah Adakan Work From Jogja

KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Deddy Pranowo Ernowo mengatakan, pihaknya menyambut baik soal rencana pemerintah yang akan mengadakan program Work From Jogja.

Deddy menambahkan, kebijakan tersebut dapat menjadi salah satu upaya untuk membangkitkan membangkitkan pariwisata serta okupansi hotel di Yogyakarta.

"Kami BPD PHRI DIY sangat menunggu kebijakan itu dan berharap bukan hanya wacana saja tapi segera direalisasikan. Karena hal itu akan membangkitkan pariwisata juga okupansi hotel di Jogja," ujar Deddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/6/2021).

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa setelah program Work From Bali (WFB), kemungkinan akan diadakan Work From Jogja.

“Saat ini kami tengah menyiapkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menjadi destinasi wisata bagi para pekerja,” kata Sandiaga saat melakukan Weekly Press Briefing pada Senin (7/5/2021) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan dinas pariwisata dari masing-masing kota dan kabupaten hingga provinsi di DIY untuk menyiapkan berbagai kebijakan terkait Work From Jogja.

Terkait hal itu, lebih lanjut Deddy menjelaskan bahwa pihaknya sudah siap untuk menyambut rencana Work From Jogja.

Persiapan mereka dimulai dari infrastruktur, protokol kesehatan hingga sumber daya manusia, serta staf pekerja yang sudah mumpuni.

Ia menyampaikan, dari segi kesehatan, PHRI Jogja sudah melaksanakan tiga hal yakni, verifikasi protokol kesehatan oleh pemerintah daerah Yogyakarta, sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan vaksinasi bagi para pekerja di hotel, restoran, hingga anggota PHRI.

"Sebagian besar anggota PHRI sudah menerima vaksinasi sebanyak dua kali," ucap Deddy.

Tidak hanya itu, menurutnya dari segi infrastruktur, Yogyakarta sudah memiliki berbagai fasilitas lengkap, salah satunya jaringan internet yang mendukung.

"Infrastruktur kita dari ruang rapat tertutup dan terbuka juga sudah banyak pilihan, protokol kesehatan di hotel juga berjalan dengan baik. Restoran dan objek wisata pun dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lengkap," lanjutnya.

Sementara, saat ditanya daerah yang tepat untuk menjadi pusat berjalannya kebijakan Work From Jogja, Deddy mengatakan bahwa Kota Yogyakarta sendiri bisa menjadi pusatnya. Hal itu lantaran 80 persen masyarakat di kota tersebut sudah divaksinasi.

Ia berharap kegiatan Work From Jogja bisa segera terlaksana agar sektor pariwisata bisa bergeliat kembali. 

"Masukan kita, jangan lagi ada kebijakan pemerintah yang berubah-ubah dan mendadak, karena itu akan memperburuk kondisi kita," ucap Deddy.

Melansir dari Kompas.com, sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo mengatakan Yogyakarta bisa jadi tempat untuk work from destination.

Mengingat, amenitas atau fasilitas pendukung pariwisata di Yogyakarta juga tak kalah dengan Bali.

"Sangat memungkinkan di sini karena syarat untuk bisa dijadikan tempat bekerja bagi para pebisnis itu ialah amenitasnya. Kita sangat punya pilihan, hotel atau desa wisatanya," ujar dia saat ditemui, di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Kota Yogyakarta, Senin (25/5/2021).

Selain itu, Singgih menyampaikan, koneksi internet di Yogyakarta, baik itu di hotel-hotel maupun di destinasi wisata juga dinilai mumpuni untuk bekerja secara daring. 

Ia juga melanjutkan, ada beberapa pekerja yang mulai bekerja daring di Yogyakarta, misalnya di bidang Meeting, Incentive, Convetion, Exhibition (MICE).

"Ya walaupun tidak ada gerakan itu yang saya pantau kemarin juga sudah ada beberapa yang menggunakan, termasuk MICE, seperti kegiatan MICE dari kementerian sebelum puasa kemarin juga banyak," ungkapnya.

Namun, ia menegaskan kembali bahwa jika ada pekerja dari luar berencana bekerja di Yogyakarta, mereka tetap harus melengkapi diri dengan syarat-syarat, seperti surat keterangan bebas Covid-19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat selama bekerja di Yogyakarta. 

Okupansi hotel di Yogyakarta

Di samping itu, Deddy juga mengungkapkan bahwa okupansi hotel di Yogyakarta mengalami kenaikan pasca libur Lebaran 2021 yang hanya mencapai 7 persen.

Ia mengatakan bahwa pada tanggal 17 Mei 2021 ada kenaikan yang cukup signifikan mencapai 35 persen.

Puncaknya pada 29 Mei 2021, rata-rata okupansi hotel mencapai 50,8 persen. Namun setelah itu rata-rata okupansi turun lagi menjadi 25 persen.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/08/224520927/phri-jogja-sambut-baik-rencana-pemerintah-adakan-work-from-jogja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke