Tak Miliki Izin, Pemerintah Tutup Obyek Wisata Pioneer Camp Aceh

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Lhokseumawe menutup obyek wisata Pantai Pioneer Camp di Desa Rancong, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh, sejak 16 Juni 2021.

Untuk menutup kawasan wisata itu, pemerintah mengerahkan tim gabungan mulai dari Satuan Polisi Pamong Praja, TNI dan Polri.

Kawasan wisata ini merupakan salah satu kawasan favorit warga kota.

Selain itu, tempat wisata ini juga dikelola oleh warga yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Blang Lancang (IKBAL) Lhokseumawe.

Menurut keterangan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Zulkifli yang dihubungi melalui telepon, Kamis (17/6/2021), kawasan wisata itu terpaksa ditutup karena tak mengantongi izin.

Dia mengklaim bahwa sebelum penutupan, pihaknya telah mengirimkan surat pemberitahuan pada pedagang di destinasi wisata itu.

“Kita jalankan sesuai aturan hukum, kita harapkan masyarakat mengerti dan patuh sesuai aturan yang sudah ditetapkan,” ujar Zulkifli.

Dia menegaskan, di lokasi juga dipasang spanduk berisi tulisan, "Dilarang melakukan aktifitas atau berjualan di area buffer zone. Barang siapa yang memasuki tanpa izin akan dikenakan sanksi hukuman Pasal 551 (hukuman penjara 2 tahun 8 bulan)," dan diminta untuk dipatuhi.

“Kami tegaskan harap patuhi aturan ini. Silakan mengurus mekanisme perizinan di Satuan Terpadu Satu Pintu Kota Lhokseumawe,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Pioneer Camp juga dikenal sebagai Pantai Rancong. Destinasi tersebut kerap dijadikan tempat piknik karena ditumbuhi pepohonan pinus yang rindang. 

Harga tiket masuk ke Pioneer Camp adalah Rp 10.000 untuk mobil dan Rp 5.000 untuk motor.