Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

GLOW Kebun Raya Tawarkan Sensasi Jelajah Kebun Raya Bogor di Malam Hari

KOMPAS.com – Kebun Raya Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu tempat wisata edukasi sejarah dan berbagai jenis tumbuhan.

Di siang hari, tempatnya tetap sejuk lantaran ditumbuhi pepohonan rindang. Namun, pernahkah membayangkan bagaimana rasanya saat menelusuri Kebun Raya di malam hari?

Sebuah program wisata bernama Glow Kebun Raya mengajak pengunjung untuk menjelajahi Kebun Raya di malam hari.

Tentunya pengunjung tidak akan gelap-gelapan berkat adanya instalasi lampu serta proyeksi visual yang membuat suasana menjadi gemerlap. Selain itu, mereka akan ditemani iringan musik dan narasi cerita yang membuat pengalaman berwisata semakin menarik.

Dilansir dari situs web resminya, dengan konsepnya yang unik, GLOW diusung menjadi Indonesia’s first and biggest botanical night garden atau taman botani malam pertama dan terbesar di Indonesia.

Project Manager Glow Kebun Raya, Rizki Ramadhan, menjelaskan bahwa program wisata ini telah direncanakan sejak tahun 2019. Salah satu tujuannya adalah memperkenalkan beragam tumbuhan kepada generasi milenial.

“Bahasa universal untuk milenial selain musik adalah sesuatu yang Instagrammable, jadi kita memilih Glow dengan konsep lighting show (yang) memadukan edukasi (tentang) tumbuhan karena di Kebun Raya banyak tumbuhan-tumbuhan yang hanya ada di sana,” kata Rizki, Rabu (28/7/2021).

Ia menambahkan, Glow bercerita tentang Kebun Raya di malam hari dengan suasana yang gemerlap, hangat, dan menghibur.

“Seolah-olah mengajak pengunjung (masuk) ke cerita fiksi dengan flora fauna yang berinteraksi, walaupun di malam hari. Selain itu, ada muatan tentang sejarah Kebun Raya, bagaimana terbentuknya dari zaman Kerajaan Pajajaran, kemudian VOC masuk sebelum kemerdekaan, kemudian ada narasi tentang Istana Negara, kemudian ada Kebun Raya,” jelasnya.

Glow Kebun Raya terdiri dari enam zona dengan total puluhan atraksi wisata. Enam zona tersebut adalah Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Lorong Waktu, Taman Astrid, dan Taman Ecodome.

Pengunjung akan berjalan kaki selama sekitar satu jam menjelajahi tiap zona tersebut, dimulai dari zona pertama dan berakhir di zona keenam. Tiap zona akan memiliki pemandu yang akan mengatur arus pengunjung sekaligus menjelaskan atraksi yang ada.

“Konsepnya jalan kaki, kemudian nanti ada satu cerita di per zonanya. Mereka bisa eksplor, mendengarkan, melihat. Nanti jika ada yang bertanya, di situ bakal ada pemandunya. Kemudian mereka diingatkan untuk maju lagi ke zona kedua, dan seterusnya sampai ke zona enam,” ujar Rizki.

Di Taman Astrid, misalnya, wisatawan dapat menyaksikan sejarah Kebun Raya melalui pohon-pohon yang “bersuara” dan “bercahaya” membentuk gambar-gambar dengan bantuan projection mapping.

“Biasanya kalau projection mapping, background-nya adalah gedung. Kalau di Kebun Raya, kita menggunakan tanaman atau pohon sebagai medianya,” katanya.

Selesai di zona enam, pengunjung akan diajak kembali ke zona pertama atau titik kumpul awal dengan naik kendaraan.

Ia menambahkan, perjalanan kembali ke zona pertama akan menawarkan pengalaman dan pemandangan tersendiri lantaran rutenya berbeda dengan rute saat berjalan kaki.

Rizki mengakui bahwa tidak ada kesan menyeramkan saat menjelajahi Kebun Raya di malam hari.

Setelah menjalani testing setiap hari, ia merasa bahwa stigma yang beredar tentang Kebun Raya yang menyeramkan di malam hari ternyata tidak terbukti.

“Seru sekali. Dengan jalur yang kita pilih, pencahayaan yang sudah kita susun, ternyata jadi bagus sekali,” lanjutnya.

Rencananya, Glow Kebun Raya akan diresmikan pada 17 Agustus 2021 dengan catatan situasi pandemi Covid-19 telah terkendali.

“Untuk pembukaan kita sedang melihat kondisi sekarang karena Kebun Raya mendukung pemerintah dengan adanya PPKM untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Kami akan beritahu kabar gembira (tentang pembukaan) ini secepatnya kepada masyarakat,” kata Rizki.

Ketika sudah dibuka nanti, Glow akan digelar tiap hari Kamis – Minggu, pukul 18.00 – 22.00 WIB. Program tersebut akan libur pada hari Senin – Rabu untuk keperluan perawatan.

Nantinya pengunjung dapat memesan tiket H-1 melalui situs web Glow Kebun Raya. Mereka dapat memilih waktu berkunjung dan melihat jumlah kuota pengunjung per harinya.

Setelah melakukan registrasi, mereka harus memilih jumlah orang serta waktu berkunjung, mengisi data diri, memilih metode pembayaran, dan melakukan pembayaran. 

Apabila pembayaran telah dilakukan, e-voucher dan barcode akan dikirim ke e-mail yang telah didaftarkan. E-voucher tersebut dapat ditunjukkan ke ticket box di tempat wisata untuk ditukarkan dengan gelang masuk. 

Pihak Glow Kebun Raya menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi kuota 100 orang per 10 menit dengan perkiraan waktu yang dihabiskan di tiap zona adalah 10 menit.

Terkait harga tiket, Rizki menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengkaji detailnya. Namun, ia mengungkapkan bahwa akan ada beragam promo saat program tersebut dibuka untuk masyarakat.

Mereka juga akan menyiapkan promo untuk orang-orang yang sudah divaksinasi Covid-19 sebagai bentuk dukungan terhadap target vaksinasi dari pemerintah.

https://travel.kompas.com/read/2021/08/01/083600127/glow-kebun-raya-tawarkan-sensasi-jelajah-kebun-raya-bogor-di-malam-hari

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke