Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemkot Yogyakarta Kembangkan Aplikasi, Dorong Pokdarwis Bersaing dengan Pengusaha Wisata

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembangkan aplikasi Kamelia (kampung wisata melayani melalui aplikasi), sehingga kampung wisata dapat bersaing dengan pengusaha pariwisata di Yogyakarta.

Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menjelaskan, langkah awal untuk mengembangkan Kamelia ini adalah mengajukan pengesahan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) sebanyak 45 pokdarwis kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Konsep pokdarwis berdasarkan Pergub Nomor 40 Tahun 2020, tidak berbasis pada kampung wisata atau kecamatan tetapi semua berbasis kelurahan. Dari kelurahan teknisnya kami ajukan 45 pokdarwis untuk dapat pengesahan dari gubernur," Ujar Wahyu saat ditemui pada kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelompok Sadar Wisata di Hotel Tara, Kota Yogyakarta, Rabu (15/9/2021).

  • Wisatawan ke Yogyakarta Diimbau Reservasi via Aplikasi Visiting Jogja
  • 3 Tempat Uji Coba Wisata di Yogyakarta Berubah, Ini Penjelasan Kadispar DIY
  • Daerah Istimewa Yogyakarta PPKM Level 3, Tempat Wisata Belum Boleh Dibuka

Lanjut Wahyu, sebanyak 45 pokdarwis ke depannya diharapkan dapat bersinergi antara satu dengan yang lain sehingga memiliki kekuatan atau daya tawar yang lebih.

Selain itu, mereka juga bisa bersaing dengan tempat wisata buatan yang dibangun oleh para pengusaha.

"Pak Wakil Wali Kota Yogyakarta menyampaikan agar pokdarwis dapat bersinergi satu sama lain sehingga memiliki kekuatan lebih dalam menghadapi persaingan destinasi wisata yang dilakukan oleh para pengusaha," jelas Wahyu.

Ia menjelaskan, sinergi yang dimaksud seperti pokdarwis yang tidak memiliki tempat wisata bisa menawarkan produk-produknya misalnya kuliner, suvenir, atau atraksi wisata.

"Harapannya nanti inovasi kami yang baru dengan Kamelia ini bisa menggandengkan dan menggendongkan pokdarwis sehingga bisa kita tawarkan sebagai paket wisata," jelas dia.

Saat ini pihaknya juga sedang melakukan pemetaan potensi-potensi wisata yang ada di sekitar Kota Yogyakarta.

Beberapa potensi wisata di Kota Yogyakarta selain lokasi adalah kuliner, kriya, hingga atraksi budaya.

"Bahkan di Rejowinangun berhasil melaju sebagai top 50 destinasi wisata terbaik tingkat nasional. Mereka memiliki seni pertunjukan tari-tarian," katanya.

Tak hanya kesenian, kuliner, Kota Yogyakarta juga memiliki tempat wisata spiritual yang sedang dalam inventarisasi, seperti di Gereja Kotabaru, Masjid Syuhada, dan Klenteng Gondomanan.

"Kita inventarisir seperti di Gereja Kotabaru, Masjid Syuhada, dan Klenteng Gondomanan. Ada sekitar 17 (tempat) wisata spiritual," katanya.

  • 20 Oleh-oleh Khas Yogyakarta, Ada Cokelat Monggo hingga Geplak
  • 23 Bus Wisata di Kota Yogyakarta Harus Putar Balik saat Akhir Pekan
  • Yogyakarta Mulai Diserbu Wisatawan Saat Akhir Pekan

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa sinergi antar pokdarwis sangat penting sehingga memiliki keunggulan berbeda. 

"Sehingga ini mampu mengembangkan potensi yang ada di tiap kelurahan," kata dia.

Heroe mencontohkan, wisata Bendung Lepen menarik didatangi warga karena menggabungkan sejumlah potensi warga. Tak hanya menjual alamnya, tetapi ada keunggulan yang dimiliki warga di sekitarnya.

"Dengan adanya upaya gandeng-gendong itu jadi lebih kuat. Artinya potensi itu tidak harus wisata, bayangkan saja jika semua kelurahan (pokdarwis) memaksa membuat wisata. Maka dari itu ada hal lain mungkin kelurahan memiliki potensi kerajinan atau kulinernya. Bisa menjadi pengungkit ekonomi wilayah juga," kata dia.

https://travel.kompas.com/read/2021/09/16/101800327/pemkot-yogyakarta-kembangkan-aplikasi-dorong-pokdarwis-bersaing-dengan

Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke