KOMPAS.com – Desa Wisata Cikolelet merupakan satu desa wisata di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten yang menawarkan beragam daya tarik wisata.
Menurut keterangan pers dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Minggu (3/10/2021), salah satu daya tariknya terdapat pada keindahan pemandangannya.
Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati pemandangan Curug Lawang yang lokasinya berada di tengah hutan yang rindang.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut deretan daya tarik wisata yang dimiliki Desa Wisata Cikolelet:
1. Pemandangan Curug Lawang
Curug Lawang merupakan air terjun di tengah hutan rindang yang dapat dinikmati wisatawan saat berkunjung ke Desa Wisata Cikolelet.
Selain menikmati kearifan lokal yang ditawarkan desa wisata, pengunjung juga bisa melakukan kegiatan wisata alam di sini.
2. Aneka ragam produk ekonomi kreatif
Beragam produk ekonomi kreatif dapat ditemukan di sini. Beberapa di antaranya adalah produk susu kambing etawa, budidaya dan olahan jamur, serta emping melinjo.
Kemudian ada kerajinan atap dari daun rumbia, olahan limbah, dendeng ikan lele dan limbat, penyulingan minyak kelapa, juga budidaya burung puyuh.
Wisatawan dapat melihat dan belajar langsung seputar pembuatan aneka ragam produk ekonomi kreatif tersebut.
Pada Sabtu (2/10/2021), Menparekraf Sandiaga Uno sempat berkunjung ke Desa Wisata Cikolelet. Menurutnya, emping desa wisata ini memiliki daya saing tinggi dan berpotensi untuk dipasarkan ke pasar internasional.
“Jadi, kita akan kembangkan produk emping di Desa Cikolelet. Tidak hanya empingnya saja, tapi kulitnya juga kita inovasikan karena kulit melinjo ini bisa dipakai untuk obat asam urat,” ungkap dia.
3. Pemandangan alam
Selain Curug Lawang, Desa Wisata Cikolelet juga menawarkan pemandangan alam selain air terjun yang tidak kalah indahnya.
Wisatawan akan disuguhi pemandangan sawah, danau, dan pegunungan sambil berswafoto ria di sana. Jika ingin menikmati alam lebih lama, ada area kemah yang dapat dimanfaatkan.
4. Ada jalur naik sepeda
Bagi pecinta olahraga luar ruangan terutama sepeda, Desa Wisata Cikolelet memiliki jalur sepeda gunung yang bisa dimanfaatkan pengunjung.
5. Kebudayaan lokal masih bertahan hingga kini
Desa ini masih mempertahankan nilai budaya seperti tradisi Ngurah Danau. Jika beruntung, mungkin wisatawan dapat melihatnya lantaran Ngurah Danau hanya dilakukan pada waktu tertentu.
Adapun, Ngurah Danau merupakan tradisi membersihkan danau yang diadakan setahun sekali. Seluruh masyarakat akan menuju ke dalam danau yang mulai mengering dan mengambil ikan.
Selain tradisi Ngurah Danau, ada juga tradisi Mamaca atau bertutur, rampah kok, Tari Yalil, dan pertunjukan calung.
“Kita harus melestarikan nilai budaya luhur karena ini warisan yang akhirnya dapat mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di sini,” jelas Sandiaga.
https://travel.kompas.com/read/2021/10/03/170500827/keindahan-desa-wisata-cikolelet-banten-punya-pemandangan-air-terjun