KOMPAS.com – Indonesia Timur terkenal akan sejumlah destinasi wisata yang menawarkan pemandangan matahari terbenam yang indah. Salah satunya Kabupaten Maluku Tenggara.
Di Kabupaten ini, terdapat sebuah lokasi dengan panorama matahari terbenam yang elok. Rupanya yang cukup menyilaukan mata dapat dilihat dari Pantai Ngurbloat di Desa Wisata Ngilngof, Kei Kecil, Kepulauan Kei.
Pemandangan pendar oranye kekuningan yang tampak dari kaki langit terlihat kontras dengan birunya hamparan laut lepas.
Lautan lepas yang terlihat dari tepi Pantai Ngurbloat terdiri dari gradasi biru pekat dan hijau tosca.
Sementara pada ujung batas laut adalah warna oranye dan kuning cerah dari matahari yang mulai tertidur.
Semakin sore, pendar cahaya oranye dan kuning cerah yang mengelilingi matahari akan menjadi semakin pekat.
Sesekali, ada perahu-perahu panjang yang akan melintasi lautan. Sejumlah burung akan terbang melewati cakrawala.
Pemandangan matahari terbenam ini akan diiringi sorak sorai anak-anak yang sedang berlarian di tepi pantai.
Sementara wisatawan lain akan menghentikan kegiatannya untuk berdiam diri dan meresapi pemandangan yang ada.
Pada acara-acara tertentu, misalnya puncak penutupan acara Festival Meti Kei, wisatawan bisa menikmati atraksi seni budaya yang digelar di tepi pantai.
Biasanya masyarakat setempat akan menampilkan beragam tarian pada sore menjelang malam hari ditemani oleh pemandangan matahari terbenam.
Suasana itu merupakan daya tarik yang ditawarkan oleh Pantai Ngurbloat. Tidak heran jika pantai ini merupakan salah satu yang paling digemari oleh wisatawan, dan warga lokal yang ingin melihat matahari terbenam.
Jika tiba di Pantai Ngurbloat sejak siang hari, sayup-sayup terdengar debur ombak yang memecah sunyi.
Nyiur di pantai terlihat sedang melambaikan daunnya mengikuti embusan angin.
Sambil menunggu petang tiba, wisatawan dapat menikmati halusnya pasir putih yang membentang sepanjang lima kilometer.
Konon, pasir di Pantai Ngurbloat dinobatkan sebagai pasir terhalus di Asia Tenggara. Bahkan yang paling halus di dunia.
Jalan-jalan di tepi pantai sambil menikmati halusnya pasir di setiap langkah merupakan pilihan kegiatan yang bisa dilakukan.
Saat sedang jalan-jalan, wisatawan akan disuguhi beberapa potong terumbu karang yang terdampar di tepi pantai.
Apabila ingin istirahat sebentar, tepian Pantai Ngurbloat dihiasi oleh deretan gazebo dan warung makan yang bisa dimanfaatkan.
Area untuk istirahat itu dikelilingi oleh pepohonan rindang. Wisatawan tidak perlu takut akan teriknya matahari.
Daerah tujuan wisata lain yang bisa dikunjungi sambil menunggu momen matahari terbenam tiba adalah Desa Wisata Ngilngof.
Di desa itu, pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan wisata untuk menghabiskan waktu. Salah satunya adalah melakukan wisata edukasi mangrove di Pantai Yenroa.
Jika berkunjung saat air sedang surut, wisatawan dapat melihat warga setempat mencari ikan sambil berjalan di pantai itu.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah memancing di Danau Ablel. Beberapa ikan yang bisa ditemukan di danau itu adalah mujair, mas, dan gurami.
Untuk umat Katolik yang ingin beribadah, terdapat Gereja Santa Maria Ngilngof di desa ini. Gereja ini terletak di dataran tinggi dan mengarah langsung ke Pantai Ngurfaruan.
Sambil beribadah, pengunjung juga bisa berwisata. Wisatawan yang tidak ingin beribadah tetap bisa berkunjung.
Namun, pastikan tidak berisik dan mengganggu kegiatan agama yang sedang berlangsung ketika berkunjung.
Foto seputar keindahan matahari terbenam di Pantai Ngurbloat dan menariknya Desa Wisata Ngilngof dapat dilihat di: Sepotong Senja di Pantai Ngurbloat Kei Kecil
https://travel.kompas.com/read/2021/11/17/161600327/berita-foto-sepotong-senja-di-pantai-ngurbloat-kei-kecil