Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tempat Wisata di Bantul Dilarang Gelar Atraksi Wisata Selama Libur Nataru

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melarang tempat wisata menggelar atraksi yang menimbulkan kerumunan selama libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru).

Tempat wisata juga diimbau tidak memasang target kunjungan selama periode tersebut. 

"Destinasi wisata memang diizinkan beroperasional. Tapi hari ini saya luncurkan pengumuman kepada pengelola destinasi mulai 24 Desember (2021) hingga tanggal 2 Januari 2022, untuk sekalipun tetap beropesional dimohon tidak boleh menggelar kegiatan atraksi yang dimungkinkan terjadi kerumunan," kata Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo saat ditemui di Kompleks Parasamya Kabupaten Bantul, Selasa (21/12/2021) sore.

Saat disinggung mengenai target kunjungan wisatawan selama Nataru, Kwintarto mengaku tidak memasang target. 

Menurutnya, yang terpenting wisatawan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak ada kasus baru yang bermula dari kunjungan wisata.

"Saya tidak menargetkan. Karena apa? kondusif jauh lebih senang saya. Yang kita butuhkan adalah para wisatawan bisa menjaga kondusifitas di destinasi wisata," katanya. 

Dia mengaku khawatir, jika terjadi peningkatan kasus kembali, hal itu akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

"Kalau sampai tanggal 2 (Januari 2022) aman ke depan masyarakat, wisatawan lebih mudah untuk menyelenggarakan kegiatan pariwisata yang endingnya untuk kesejahteraan masyarakat," ucap dia.

Kwintarto sendiri tidak mempermasalahkan jika target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2021, yang sebesar Rp 14 miliar, tidak tercapai karena hingga kini baru terkumpul Rp 12,4 miliar.

"Kalau tercapai ya Alhamdulillah, kalau tidak pun yang penting aman, kalau saya seperti itu saja," ucap Kwintarto.

Kepala Polisi Resor Bantul AKBP Ihsan mengatakan, tidak ada penyekatan saat libur Nataru. Kendati demikian, rekayasa lalu lintas akan tetap dilaksanakan. 

"Kalau memang terjadi kemacetan otomatis akan kita rekayasa jalannya dengan melibatkan seluruh personel yang kami bentuk bernama tim urai kemacetan, khususnya di Jalan Parangtritis dan Jalan Wonosari," kata Ihsan.

Ia menjelasan bahwa rekayasa arus lalu lintas berada dari Jalan Parangtiris, tepatnya di Simpang Tiga Tembi, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

Di titik tersebut, pihaknya menempatkan personel yang mengenakan kostum unik untuk menarik perhatian pengendara.

"Isinya apa? Seperti pemberitahuan ganjil genap - ganjil ke Parangtritis dan genap ke Pantai Samas. Sehingga masyarakat sudah tahu sebelumnya sampai dengan terakhir di pos Ngangkruk," katanya. 

  • Kunjungan Wisatawan di Bantul dan Gunungkidul Naik Jelang Nataru
  • Pasar Seni Gabusan Bantul, Sensasi Wisata Sambil Bernostalgia
  • Jadi Destinasi Wisata Favorit Saat Nataru, Vaksinasi Digencarkan di Bantul

Ihsan menambahkan, jika terjadi kemacetan di kawasan TPR (Tempat Pemungutan Retribusi) Pantai Parangtritis, nantinya penarikan retribusi tidak akan dilakukan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata.

"Kalau sudah lancar baru bisa menarik retribusi lagi. Terus, kalau macet, kita berlakukan sistem one way atau satu arah di kawasan Parangtritis," kata Ihsan.

Rekayasa jalan juga dilakukan di Jalan Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di kawasan Bukit Bintang, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul.

Pihaknya akan memasang semacam barrier di pinggir-pinggir Bukit Bintang, sehingga kendaraan tidak akan berhenti guna mengantisipasi kemacetan.

"Harapannya tidak ada yang parkir di jalan situ. Jadi orangnya boleh berhenti tapi kendaraannya tidak, jangan parkir situ lah pokoknya," kata Ihsan.

Ihsan menyebut, jika nantinya tetap terjadi kemacetan, maka akan diterjunkan tim pengurai sekitar 10 personel menggunakan motor.

https://travel.kompas.com/read/2021/12/21/215341827/tempat-wisata-di-bantul-dilarang-gelar-atraksi-wisata-selama-libur-nataru

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke