Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Museum MACAN Gelar Present Continuous, Pamerkan Hasil Eksplorasi Seniman Indonesia

KOMPAS.com - Museum MACAN di Jakarta Barat menggelar pameran seni kontemporer modern bertajuk "Present Continuous/Sekarang Seterusnya" mulai 15 Januari 2022 hingga 15 Mei 2022 mendatang.

Lokasinya berada di AKR Tower, Jalan Perjuangan Nomor 5, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat. 

Lewat pameran ini, pengunjung bisa menyaksikan karya dari empat perupa dan dua kolektif perupa pilihan, yaitu Arifa Safura dan DJ Rencong (Banda Aceh), Mira Rizki (Bandung), Kolektif Udeido (Jayapura), Muhlis Lugis (Makassar), dan Unit Pelaksana Terrakota Daerah (Majalengka).

  • Jalan-jalan Virtual di Museum Macan, Ada Kegiatan Ramah Anak
  • 40 Kota yang Wajib Dikunjungi oleh Penggemar Seni dan Budaya

Adapun karya yang dimuat merupakan hasil eksplorasi para seniman terhadap memori kolektif, hingga sejarah bunyi dan hubungannya dengan gagasan di lingkungan sekitar.

Ada pula karya yang mengangkat tema mitologi dan keanekaragaman hayati, tema industri kreatif yang dipimpin oleh perupa, serta tema terkait perubahan kebijakan secara nyata melalui pembangunan ekonomi mikro.

Seperti karya Sangiang Serri milik Muhlis Lugis yang lahir dari pengalaman masa kecilnya semasa hidup bersama sang nenek.

Melalui kisah ini, Muhlis mengajak pengunjung mengingat kembali tradisi-tradisi masa kecil yang pernah dilakukan setiap hari, namun perlahan pudar ditelan zaman.

Salah satunya ritual khusus sebelum makan bagi keluarga Bugis yang sudah jarang dilakukan saat ini.

Kemudian ada pula interpretasi bunyi yang digarap dalam sebuah karya bernama Rebak Rawung Warga, oleh Mira Rizki.

  • Pasar Seni Gabusan Bantul, Sensasi Wisata Sambil Bernostalgia
  • 4 Tempat Nikmati Pertunjukan Seni Tradional di Banyuwangi

Menurut pengalaman pribadinya, Mira melihat sebuah pergeseran makna bunyi di masyarakat, yang terjadi selama masa PPKM berlangsung.

"Saya mengobservasi sebuah perubahan suasana sonik di area kelas menengah yang berdampak pada pemahaman dan pengalaman kita terhadap ruang," kata Mira lewat keterangan tertulis, pada Senin (10/1/2022).

Ia menggunakan tiang listrik sebagai elemen yang selalu dilihat oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Tiang tersebut dipasangi pengeras suara yang mengeluarkan berbagai kombinasi bunyi mulai dari suara keran air, sirene ambulans, suara patroli keamanan, hingga suara azan.

Karya berikutnya berjudul Dancing Shadow, milik Arifa Safura yang mengangkat memori kolektif dan naratif dari dua perempuan yang mengalami trauma akibat konflik di Aceh.

Salah satu perempuan memiliki ketakutan terhadap pisau, dan yang lainnya takut terhadap musik dangdut.

Proyek Dancing Shadow adalah hasil kolaborasi Arifa Safura bersama DJ Rencong.

Lukisan dan sketsa dikerjakan oleh Arifa, sementara instalasi dan produksi musik dilakukan oleh DJ Rencong sendiri.

Di sisi lain, Dicky Takndare dari Kolektif Udeido, ingin menggali kembali kearifan lokal yang digunakan masyarakat Papua di masa lampau.

Di antaranya konsep hidup, keyakinan, berbagai pengetahuan tradisional, cerita rakyat, dan nyanyian-nyanyian, yang dielaborasi dengan narasi kontemporer di masa kini.

Dalam pameran "Present Continuous", Tim Kolektif Udeido mengangkat tema Transformasi Koreri, yang datang dari kepercayaan Koreri di Biak. Koreri sendiri diartikan sebagai perdamaian.

  • Distrik Tertua di Hong Kong Ini Penuh Karya Seni Instagrammable
  • Hong Kong Museum of Art, Museum Seni Publik Pertama di Hong Kong

Karya terakhir datang dari Unit Pelaksana Terrakota Daerah (UPTD) Majalengka, yang menghadirkan karya Terraditionale sebagai bagian dari Babad Tanah Terrakota yang dipresentasikan dalam bentuk Hawu.

Hawu adalah sebuah tungku yang dibuat untuk membakar keramik.

Hawu menyimbolkan ibu dari 9 Jebor (pabrik genteng) di Majalengka, Jawa Barat, yang karyanya juga ditampilkan dalam pameran ini.

Dengan persiapan yang cukup panjang, yakni sejak pertengahan 2021 lalu, Museum MACAN telah menggarap pameran ini di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

"Kami rasa saat pandemi Covid-19, kami banyak berpikir ulang, bagaimana caranya mempertemukan para seniman atau perupa dengan penonton, kemudian bagaimana peran institusi dalam memfasilitasi pertemuan tersebut. Terutama pada saat transisi PPKM, berbagai keterbatasan yang kami hadapi sebagai institusi," tutur Kurator Museum MACAN Sally Texania kepada Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

https://travel.kompas.com/read/2022/01/13/190600627/museum-macan-gelar-present-continuous-pamerkan-hasil-eksplorasi-seniman

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke