KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kaya akan kekayaan alam yang tak ada habisnya untuk dikunjungi. Selain pantai, pilihan wisata air di Yogyakarta adalah air terjun.
Destinasi air terjun di Yogyakarta sangat eksotis. Pasalnya, wisata air terjun tersebut masih alami serta menyajikan pemandangan nan indah.
Biasanya, air terjun tersebut tersebut dikelilingi dengan bebatuan alami serta pepohonan yang masih asri.
Jika Anda ingin menikmati kesegarannya, berikut 10 air terjun di Yogyakarta nan eksotis yang wajib dikunjungi:
1. Air Terjun Kembang Soka, Kulon Progo
Air terjun ini berada di Kawasan Perbukitan Menoreh, Kulon Progo. Ciri khas dari Air Terjun Kembang Soka adalah air yang berwarna biru tosca nan eksotis.
Mengutip situs resmi Dinas Pariwisata Yogyakarta, air terjun ini merupakan yang tertinggi antara destinasi serupa di kawasan Perbukitan Menoreh. Maka tak heran, jika aliran airnya sangat deras hingga dijadikan sumber pengairan oleh warga sekitar.
Air terjun ini merupakan hasil pertemuan dari tiga sumber mata air, yaitu mata air Kembang Soka, mata air Tuk Jaran, dan mata air Kalimiri.
Masing-masing mata air tersebut menjelma menjadi air terjun setinggi kurang lebih 5 meter, 15 meter, dan 30 meter. Kemudian, ketiganya aliran mata air berpadu menjadi air terjun dengan ketinggian sekitar 40 meter.
Magnet eksotis Air Terjun Kembang Soka bertambah dengan hadirnya bebatuan berwarna kekuningan. Lalu, ada bendungan air berwarna biru tosca yang menarik pengunjung untuk terjun bermain air.
2. Air Terjun Kedung Kandang, Nglanggeran, Gunungkidul
Desa Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, tidak hanya mempunyai puncak gunung api purba saja.
Ada pula air terjun yang keren, yakni Air Terjun Kedung Kandang. Lokasinya ada di sisi selatan Nglanggeran.
Air terjun ini mengalir di atas batuan vulkanik yang sekilas berbentuk seperti anak tangga raksasan.
Musim hujan adalah waktu yang tepat mengunjungi Air Terjun Kedung Kandang karena aliran airnya akan menghilang ketika puncak kemarau.
3. Air Terjun Luweng Sampang, Gunungkidul
Air Terjun Luweng Sampang berada di Jalan Juminahan, Sampang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
Mengutip Kompas.com, Senin (07/09/2020) air terjun ini cukup unik. Pasalnya, air terjun tersebut dihiasi oleh bebatuan cadas berwarna putih sehingga terlihat kontras dengan jerninya air terjun.
Selain itu, bebatuan tersebut juga memiliki garis-garis unik yang terbentuk secara alami akibat terkena erosi dari aliran air. Air Terjun Luweng Sampang diapit oleh dua bebatuan cadas yang membuatnya makin eksotis.
Wisatawan juga bisa duduk sambil menikmati pemandangan dari atas bebatuan tersebut. Waktu terbaik mengunjungi Air Terjun Luweng Sampang adalah pada musim penghujan karena aliran airnya akan cukup besar. Sebaliknya pada musim kemarau, airnya surut.
4. Ekowisata Sungai Mudal, Kulon Progo
Ekowisata Sungai Mudal berlokasi di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Tepatnya di Pedukuhan Banyunganti dan Pedukuhan Gunungkelir, Kalurahan Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo.
Mengutip situs resmi Ekowisata Sungai Mudal, lokasi Air Terjun Sungai Mudal terletak kurang lebih 75 meter dari mata air Mudal. Air terjun ini memiliki tiga titik dengan ketinggian sekitar 15 meter-17 meter.
Karena lokasinya dekat dengan mata air, maka air terjun Sungai Mudal tak diragukan lagi kesegarannya. Pengunjung yang ada pasti betah berlama-lama untuk menikmati kesegaran dan keindahan air terjun tersebut.
Selain segarnya air terjun, pengunjung juga bisa menikmati pemandian alami yang berada di tiga titik. Semua pemandian alami dilengkapi dengan fasilitas alat pengaman berupa ban dan pelampung.
Ekowisata Sungai Mudal menawarkan paket komplit wisata yang terdiri dari tujuh wahana. Ketujuh wahana tersebut meliputi air terjun, flying fox, zip bike, tree top, pemandian alami, camping, dan outbond.
5. Grojogan Watu Purbo, Sleman
Grojogan Watu Purbo terletak di Bangunrejo, Tempel, Sleman. Air terjun ini terdiri dari enam tingkat. Setiap tingkatnya dibangun dinding penyangga untuk menahan air.
Mengutip situs resmi Dinas Pariwisata Yogyakarta, mulanya kawasan ini dibangun untuk menahan erupsi Gunung Merapi pada 1975. Bentuk awalnya berupa dam atau sabo yang memiliki enam enam grojogan alias air terjun.
Kemudian pada 2017, masyarakat setempat menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat wisata. Untuk menikmati Grojogan Watu Purbo, pengunjung terlebih dulu harus menuruni tangga yang telah disediakan.
6. Grojogan Sewu, Kulon Progo
Grojogan Sewu berada dalam kawasan Perbukitan Menoreh. Tepatnya di Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo.
Mengutip situs resmi Dinas Pariwisata Yogyakarta, Grojogan Sewu memiliki banyak trap atau tingkatan sehingga disebut Grojogan Sewu.
Air terjun ini memiliki nuansa eksotis karena masih sangat alami. Suara tongkerat saling bersahut-sahutan dengan deru suara air terjun. Namun, jalan menuju ke lokasi air terjun cukup terjal, sehingga pengunjung harus berhati-hati.
7. Air Terjun Lepo, Bantul
Lokasi Air Terjun Lepo berada di Dusun Pokoh, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.
Dilansir Kompas.com, Senin (07/09/2020), air terjun ini terletak di kaki perbukitan. Hal ini membuatnya memiliki udara serta pemandangan alam yang indah dan cocok bagi wisatawan yang ingin menyegarkan mata.
Wisatawan dapat berenang di kolam alami. Namun perlu dicatat bahwa kolam pertama cukup dalam.
Jadi, pengunjung harus menyewa ban yang telah disediakan pihak pengelola tempat wisata. Sementara di kolam kedua, lebih dangkal sehingga anak-anak bisa berenang.
8. Air Terjun Sri Gethuk
Air Terjun Sri Gethuk terpatnya berlokasi di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Air terjun ini unik karena keluar dari celah pegunungan kapur, bukan seperti air terjun lain yang berasal dari aliran sungai.
Wisatawan juga bisa bermain air di aliran Sungai Oya yang ada di kawasan wisata Air Terjun Sri Gethuk.
Mereka juga bisa menjajal sensasi menyenangkan di Sungai Oya, yakni mengarungi sungai naik perahu.
9. Air Terjun Randusari, Bantul
Air Terjun Randusari berada di Desa Dlingo, Kabupaten Bantul. Untuk menuju lokasi, butuh waktu sekitar satu jam dari pusat Kota Yogyakarta.
Mengutip situs resmi Dinas Pariwisata Yogyakarta, lokasi air terjun berdekatan dengan taman buah Mangunan, Puncak Becici, serta Air Terjun Sri gethuk.
Obyek wisata ini dekat dengan pohon randu besar, sehingga dinamakan Air Terjun Randusari. Sedangkan, kata sari bermakna utama dalam bahasa jawa.
Ketinggian air terjun mencapai 15 meter dan kedalaman berkisar 1-2 meter. Pengunjung akan disuguhi suara percikan air yang menenangkan hati.
Ada fasilitas hammock dan gazebo di sekitar air terjun. Kondisi lingkungan sekitar sangat bersih dari sampah, sehingga menambah kesan asri.
10. Air Terjun Pantai Jogan, Gunungkidul
Selain eksotis, air terjun yang satu ini juga sangat unik lantaran berada di tepi pantai. Wisatawan pun bisa menikmati wisata air terjun dan pantai.
Mengutip Kompas.com, Senin (07/09/2020), air tawar akan bercampur dengan air laut di atas pasir putih. Jika Anda sedang berkunjung saat air laut pasang, maka ombak pantai tersebut bisa mencapai air terjun.
Air terjun tersebut berasal dari mata air di perbukitan. Dengan ketinggian sekitar 12 meter, maka air terjun tersebut memiliki debit air tawar yang besar pada musim penghujan.
Lokasinya berada di Dusun Dawet, Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Lokasi ini menawarkan paket lengkap pantai dan air terjun.
https://travel.kompas.com/read/2022/01/23/160400427/10-air-terjun-di-yogyakarta-yang-eksotis-dan-wajib-dikunjungi
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan