YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan wisata ke Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan meningkat selama periode liburan sekolah.
Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, memperkirakan peningkatannya mencapai sekitar 30 persen dibandingkan hari biasa.
"Kami memperkirakan ada kenaikan sekitar 30 persen dibandingkan kunjungan hari biasa," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian saat dihubungi Kompas.com, Senin (01/07/2022).
Meski demikian, Arif mengatakan pihaknya tak memiliki target khusus, lantaran libur sekolah jatuh pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat.
Pantai dan desa wisata jadi favorit
Di antara sejumlah destinasi di Gunungkidul, kawasan pantai dinilai masih menjadi unggulan.
Namun di samping itu, kawasan minat khusus atau desa wisata juga mulai ramai saat libur sekolah seperti saat ini.
"Selain pantai, kunjungan ke desa wisata seperti di Nglanggeran, Tepus, hutan turunan, dan lainnya sudah mulai ramai," ucap Arif.
Mengunjungi Gunung Api Purba Nglanggeran, misalnya, tak hanya melihat gunung api purba, tetapi wisatawan bisa mampir ke embung Nglanggeran atau melihat proses pengolahan coklat mulai dari pemetikan kakao.
Tak jauh dari Nglanggeran, ada desa wisata Putat yang juga memiliki pengolahan kakao. Di sana, wisatawan juga bisa belajar seni karawitan, membuat topeng batik, dan digunakan untuk belajar menari bersama penduduk sekitar.
"Untuk wisata pntai di sisi timur, ada desa wisata Tepus bisa mengunjungi pantai Watu Nene yang masih alami dan Pantai Cluwakan menggunakan mobil jip. Ada juga pembuatan perak oleh masyarakat," kata Arif.
Selain itu, juga desa wisata Katongan yang menjadi lokasi pengolahan lidah buaya dan budi daya madu lanceng.
"Desa wisata cocok untuk mengisi liburan sekolah, sambil belajar tentang alam hingga pengolahan makanan, dan budaya," kata Arif.
Wisatawan diimbau patuh prokes
Arif mengatakan sejak ada pelonggaran dan diberlakukannya PPKM Level 1, destinasi wisata diperbolehkan untuk menampung hingga 100 persen pengunjung.
Namun, pihaknya tetap meminta wisatawan untuk patuh protokol kesehatan.
"Kami juga berkoordinasi dengan asosiasi wisata, pokdarwis, hingga SAR terkait penerapan protokol kesehatan," kata Arif.
Disinggung mengenai fasilitas pendukung protokol kesehatan, Arif memastikan seluruhnya masih berfungsi, misalnya titik untuk mencuci tangan.
Adapun gelaran di destinasi wisata sudah diperbolehkan, tetapi harus berkoordinasi dengan kepolisian dan satgas Covid-19.
https://travel.kompas.com/read/2022/07/01/204000527/libur-sekolah-kunjungan-ke-gunungkidul-diprediksi-naik-30-persen