Delegasi Sherpa G20 Diajak Mendaki Bukit Padar

KOMPAS.com - Para delegasi pertemuan kedua Sherpa G20 bersama-sama melakukan pendakian ke Bukit Padar di Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikutip dari Antara, aktivitas pendakian yang dilakukan untuk mencairkan suasana itu memiliki makna bahwa G20 bersistem simetris, dari bawah ke atas.

"Kami exercise semua, bisa atau tidak kami sampai ke puncak. Kenyataannya, walau pun jalannya terjal, medannya berat, kami pun harus bersama-sama naik. Itu yang kami lakukan di sini untuk memberikan filosofi bahwa kami harus bersama-sama," ujar Co-Sherpa Presidensi G20 Indonesia, Edi Prio Pambudi di Labuan Bajo, Rabu (13/07/2022), seperti dikutip Antara.

"Saya bicara dengan Rusia, dengan yang lain juga. Kita berharap semuanya akan kembali baik lagi. Ini tidak sekadar jalan-jalan, tapi makna yang kami buat supaya semuanya kemabli fokus pada substansi," ujarnya.

Di samping itu, Edi mengatakan bahwa berkeliling kawasan Labuan Bajo juga menjadi cara yang baik untuk mempromosikan pariwisata Labuan Bajo, sebagai salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) di tanah air.

Adapun empat DSP lainnya adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Likupang di Sulawesi Utara.

"Tujuan kami membuat para delegasi terkesan dengan harapan mereka bisa datang kembali ke Indonesia," tutur Edi.

Adapun pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo berlangsung pada 10-13 Juli dan dihadiri secara langsung 19 negara anggota G20, sembilan negara undangan, dan 10 organisasi internasional. Satu negara anggota G20 hadir secara virtual, yakni Amerika Serikat.

Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, "sherpa" berasal dari Bahasa Tibet yang berarti "penunjuk jalan", para pejabat tinggi (sherpa) dari negara anggota G20 berperan dalam menavigasi berbagai kerja sama yang terlaksana dalam kerangka G20, sekaligus membuka jalan ke arah kesepakatan bagi para pemimpin G20.