Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kenapa Berat Bagasi Kabin di Pesawat Dibatasi

KOMPAS.com - Setiap maskapai penerbangan memiliki aturan tersendiri terkait berat bagasi kabin, atau barang yang dibawa penumpang ke kabin pesawat untuk selanjutnya disimpan di tempat penyimpanan atas atau di bawah kursi depan.

Maskapai penerbangan di bawah naungan Lion Air Group, misalnya, membatasi berat bagasi kabin sebesar tujuh kilogram (kg). Dimensinya juga telah ditentukan sesuai tipe pesawat, contohnya 40 sentimeter (cm) x 30 cm x 20 cm untuk pesawat Boeing atau Airbus.

Syarat tersebut hampir sama dengan yang diterapkan maskapai Garuda Indonesia. Dilansir dari Kompas.com, Rabu (9/2/2022), maskapai penerbangan ini menerapkan dimensi yang berbeda tergantung tipe pesawat.

Dimensi pada umumnya adalah 56 cm x 36 cm x 23 cm, jumlah dari ketiga angka tersebut tidak lebih dari 115 cm dan berat maksimal tujuh kilogram.

Salah satu alasannya berhubungan dengan efisiensi, dikutip dari Simple Flying. 

Bila penumpang membawa terlalu banyak barang ke kabin pesawat, maka proses boarding (naik ke pesawat) juga bisa lebih lama.

Apalagi jika bagasi kabin terlalu berat, sehingga penumpang cukup kesulitan untuk mengangkatnya dan butuh bantuan awak kabin.

  • 5 Tips Kurangi Risiko Bagasi Hilang Saat Naik Pesawat
  • Aturan Bagasi Pesawat Citilink 2022, Cek Tarif Kelebihan Bagasi Per Kg

Dilansir dari traveller.com.au, jika barang yang terlalu berat jatuh dari tempat penyimpanan atas dan menimpa penumpang, tentunya akan berisiko menyebabkan cedera serius.

Tidak hanya itu, menyimpan barang selain di tempat penyimpanan atas dan di bawah kursi depan juga akan menyulitkan proses evakuasi, bila dibutuhkan saat terjadi keadaan darurat.

https://travel.kompas.com/read/2022/07/16/102910627/alasan-kenapa-berat-bagasi-kabin-di-pesawat-dibatasi

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke