KOMPAS.com - Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah yang cukup dikenal sebagai destinasi wisata pilihan di Sumatera Barat.
Pemerintah daerah dan pengelola pariwisata Bukittinggi juga memiliki strategi tersendiri untuk terus mengembangkan tempat wisata di daerahnya, terutama sebagai pemulihan pascapandemi Covid-19.
Di antaranya, dengan mendorong pelaksanaan berbagai kegiatan, seperti festival dan mengembangkan tempat wisata baru.
“Kami menganggarkan beberapa kegiatan atau event, yang tentu melibatkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan masyarakat. Strategi lainnya adalah bagaimana menarik kegiatan-kegiatan di pusat untuk diadakan lagi ke sini, supaya wisatawan juga bisa berdatangan ke sini," jelas Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bukitinggi, Hendry, saat ditemui Kompas.com di Bukittinggi, Selasa (02/08/2022).
“Kami juga mengembangkan obyek-obyek wisata baru, sehingga Bukittingi ada lagi yang mau dikunjungi, bukan Jam Gadang saja,” ujarnya.
Beberapa tempat wisata tersebut akan melibatkan masyarakat dan pokdarwis (kelompok sadar wisata), misalnya desa wisata yang saat ini sedang disiapkan.
Senada dengan Hendry, Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparpora Bukittinggi, April, mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan sejumlah agenda guna menarik minat wisatawan.
Di antaranya, Festival Jam Gadang, Jam Gadang Orchestra, serta Festival Jajanan Kampuang yang akan diadakan pada akhir tahun 2022.
“Bulan Desember, kami akan adakan Jam Gadang Festival. Ada pameran ekraf (ekonomi kreatif), eksibisi musik tradisional, ada juga Festival Jajanan Kampuang,” ujar April kepada Kompas.com, saat ditemui terpisah, Senin (01/08/2022).
Untuk Festival Jajanan Kampuang, April menjelaskan, pihaknya akan mengundang keluarga-keluarga yang memiliki resep masakan turun temurun dan sudah jarang diketahui, untuk kemudian dijual.
Konsepnya nanti, mereka disiapkan tenda, lalu dipersilakan untuk menjual makanan yang dibuat dan bahkan mendemonstrasikan cara pembuatannya.
“Mudah-mudahan itu jadi daya tarik. Jadi penganan-penganan yang udah enggak lazim lagi cara bikinnya, misalnya neneknya yang tahu bikinnya gimana, itu dikeluarkan lagi. Kami kerja sama dengan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah), digelar bulan Desember,” terangnya.
Calendar of Event kota Bukittinggi sendiri, tambahnya, sedang diupayakan untuk segera dirilis.
“Saat Covid-19 sebenarnya kami masih agak terpengaruh. Tahun 2022 ini kan mulai bangkit, jadi baru kami mau menambah event, baru mau membenahi dan menambah daya tarik wisata juga,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pemerintah daerah setempat juga terus mencari warna tradisi Bukittinggi yang berbeda dari kegiatan lainnya di Tanah Minangkabau.
“Pak Walikota juga sedang mencari warna tradisi kami, yang berbeda dan bisa dijadikan event tersendiri. Jadi event-event kami beraroma tradisi, yang kuncinya fokus dan (bisa) diterima di semua kalangan juga,” pungkasnya.
https://travel.kompas.com/read/2022/08/05/210700527/strategi-bukittinggi-kembangkan-pariwisata-gelar-festival