Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Fakta Hari Batik Nasional 2 Oktober, Bermula Dari Pengakuan UNESCO

KOMPAS.com - Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Tahun ini, hari tersebut jatuh pada Minggu (02/10/2022).

Salah satu cara untuk ikut memeriahkan hari tersebut adalah dengan mempelajari hal-hal seputar batik.

Berikut beberapa fakta terkait Hari Batik Nasional yang Kompas.com rangkum dari berbagai sumber:

Fakta seputar Hari Batik Nasional

1. Berawal dari pengakuan UNESCO

Dilansir dari Kompas.com pada Kamis (29/09/2022), UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) menjadi salah satu dasar diadakannya Hari Batik Nasional.

Dalam sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Takbenda yang diadakan pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi.

  • Hari Batik Nasional 2 Oktober, Intip Perjalanannya hingga Diakui UNESCO
  • Batik Lasem Disiapkan Jadi Suvenir TWG G20

Pengakuan dari UNESCO tersebut pun mendorong Presiden Indonesia waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Hal tersebut diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 yang diterbitkan oleh SBY pada 17 November 2009.

Sebelumnya, Indonesia mengajukan nominasi kepada UNESCO pada 4 September 2008 agar batik mendapatkan status intangible cultural heritage atau Warisan Budaya Takbenda (WBTb).

Dikutip dari situs intangible cultural heritage UNESCO, batik kemudian akhirnya diterima sebagai warisan budaya dan dimasukkan ke dalam daftar representasi Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi.

Secara garis besar, UNESCO menilai batik kaya akan simbol dan makna filosofi kehidupan masyarakat Indonesia. 

Adapun terdapat beberapa kriteria yang dipenuhi sehingga batik mendapat pengakuan UNESCO, salah satunya soal batik yang memiliki kekayaan simbolisme yang berkaitan dengan status sosial, komunitas lokal, alam, sejarah, dan warisan budaya.

Batik dinilai memberikan masyarakat Indonesia rasa identitas dan kontinuitas sebagai komponen penting dari kehidupan mereka sejak lahir sampai mati. Batik juga terus berkembang tanpa kehilangan makna tradisionalnya.

“Sejak lahir, batik digunakan untuk menggendong bayi. Lalu dalam proses khitanan, pernikahan, hingga untuk menutup jenazah orang yang sudah meninggal,” kata Wakil Ketua Yayasan Lasem Heritage, Yulia Ayu, dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Selain itu, menurut Yulia Ayu, ada pula ilmu membatik yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Ilmu tersebut mencakup pemilihan canting, cara mencanting, desainnya, motifnya, dan cara pewarnaannya.

Ketika merayakan Hari Batik Nasional, hal yang paling umum dilakukan oleh masyarakat adalah memakai pakaian batik. Namun, bukan berarti tidak ada cara lain untuk merayakannya.

Beragam kegiatan pernah dilakukan untuk memperingati Hari Batik Nasional, berikut beberapa di antaranya:

  • Memecahkan rekor MURI

Pada Hari Batik Nasional tahun 2010, terdapat acara pemecahan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) pembuatan mural motif batik terlama.

Dilansir dari Antarafoto.com, Sabtu (2/10/2010), rekor tersebut dipecahkan oleh mahasiswa dari Sekolah Tinggi Inter Studi yang menyelesaikan pembuatan mural batik selama 192 jam di pilar gedung Thamrin City, Jakarta Pusat.

  • Diperingati secara digital

Hari Batik Nasional 2012 turut dimeriahkan secara digital. Dilaporkan oleh Kompas.com, Selasa (2/10/2012), terdapat gerakan sosial menggunakan tagar #BatikDay yang sempat menjadi trending topic di Twitter untuk wilayah Indonesia.

Gerakan sosial ini dilakukan agar negara lain mengetahui bahwa batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.

Seorang pengusaha dan pemerhati batik, Ahmad Majidun, membagikan baju batik secara gratis untuk para sopir dan tukang parkir di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ia melakukannya guna turut memeriahkan Hari Batik Nasional 2013, dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/10/2013).

  • Pemutaran film pendek

Hari Batik Nasional 2018 dirayakan dengan pemutaran film pendek berjudul Sekar di Galeri Indonesia Kaya yang terletak di Lantai 8 West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Dilansir dari Tribun Jakarta, film berdurasi 30 menit tersebut mengisahkan seorang perempuan buta bernama Sekar yang diperankan oleh Sekar Sari. Film tersebut menggambarkan kecintaan Sekar terhadap batik walaupun tidak pernah melihatnya.

  • Parade kebaya

Dilaporkan oleh Kompas.com pada Rabu (21/09/2022), parade kebaya akan digelar di Solo, Jawa Tengah, sebagai bagian dari rangkaian event Hari Batik Nasional 2022.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo dijadwalkan turut menghadiri acara tersebut.

https://travel.kompas.com/read/2022/09/30/211152327/3-fakta-hari-batik-nasional-2-oktober-bermula-dari-pengakuan-unesco

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke