Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tempat Wisata Sejarah di Bangka Selatan, Jelajahi Benteng

KOMPAS.com - Bagi pencinta sejarah, mengunjungi tempat-tempat yang menyimpan jejak masa lalu bisa memberikan keseruan tersendiri.

Jika kamu salah satunya, mengunjungi beberapa tempat wisata sejarah saat tengah berada di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bisa jadi pilihan.

Berikut sejumlah tempat wisata sejarah di Bangka Selatan yang dapat kamu kunjungi.

Tempat wisata sejarah di Bangka Selatan

1. Mercusuar Pulau Besar

Di Pulau Besar terdapat sebuah mercusuar setinggi 72 meter di atas permukaan laut (mdpl) berdiri tegak dengan lima rumah di sekelilingnya.

Dikutip dari situs Tourism Information Center (TIC) Kabupaten Bangka Selatan, rumah-rumah tersebut sudah dipugar oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 1973.

Lokasi destinasi ini tepatnya berada di Desa Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar, Bangka Selatan. Jaraknya cukup jauh dari pusat Kota Toboali atau sekitar 106 kilometer.

Mercusuar itu dibangun pada masa Kerajaan Belanda III atau di bawah kepemimpinan Eilliam Trie III tahun 1888, ketika periode tanam paksa.

Ketika itu, mercusuar tersebut dikenal sebagai rambu lalu lintas kapal laut karena posisi provinsi tersebut yang strategis, yakni ada di jalur utama lalu lintas kapal, serta penghubung laut Jawa dengan Selat Malaka dan Karimata, yakni bagian dari jalur Sutra.

Saat air laut sedang surut, mercusur di Pantai Besar bisa dicapai dengan berkalan kaki sekitar 200 meter dari bibir pantai.

Lokasi Benteng Toboali berada di Desa Tanjung Ketapang atau sekitar 1,5 kilometer saja dari pusat kota Toboali.

Benteng ini didorong menjadi salah satu destinasi unggulan Bangka Belitung.

Dikutip dari Kompas.com (29/09/2022), benteng yang diperkirakan dibangun tahun 1757 itu berdiri di atas perbukitan setinggi sekitar 12 meter. Benteng Toboali disebut dibangun untuk mengamankan pertimbangan timah ketika itu.

Banyak orang-orang Bangka dan etnis Tionghoa menyebutnya dengan nama Sabang atau Tanjung Sabang.

Sejarawan Bangka Belitung Akhmad Elvian mengatakan,  pembangunan benteng dilakukan atas perintah Sultan Ahmad Najamuddin I.

Letak benteng disebut sangat strategis kala itu. Sebab, lokasinya berada di tanjung A Map of the Island of Banca by MH Court (1821), dalam peta Inggris.

Di benteng ini, menurut situs TIC Bangka Selatan, pengunjung bisa menikmati panorama Kota Toboali dan keindahan Pantai Nek Aji.


3. Benteng Penutuk

Lokasinya ada di Desa Penutuk, Kecamatan Lepar, Bangka Selatan.

Dahulu kala, Penutuk populer dengan tiga meriamnya yang digunakan kolonial dalam perang zaman penjajahan.

Salah satunya masih berada di Bukit Penyengat yang rindang karena dipenuhi pepohonan.

Dulu, meriam seperti yang berada di Bukit Penyengat dipakai dalam pertempuran laut dan diletakkan di atas kereta kayu agar mudah dipindahkan.

Klenteng ini berlokasi di Desa Tanjung Ketapang atau hanya sekitar 1,5 kilometer dari pusat Kota Toboali. Tepatnya tak jauh dari Benteng Toboali.

Dikutip dari Direktori Pariwisata yang dikelola Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Klenteng Dewi Sin Mu diperkirakan dibangun tahun 1800-an dan masih kokoh hingga kini.

Menurut situs TIC Bangka Selatan, bangunan klenteng masih asli hingga kini. Renovasi yang dilakukan hanya pada bagian lantai, yang kini menggunakan keramik sementara sebelumnya merupakan lantai tanah liat.

Dengan berkunjung ke destinasi ini, pengunjung bisa menggali cerita sejarah pembangunan Klenteng dengan mereka yang beraktivitas di lingkungan klenteng, termasuk toleransi antar-umat dan etnis yang sudah dipupuk sedari dulu.

https://travel.kompas.com/read/2022/10/25/070200727/4-tempat-wisata-sejarah-di-bangka-selatan-jelajahi-benteng

Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke