Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warisan Tiga Peradaban di Istanbul

Baru setelah beberapa kali mengunjungi Istanbul, saya tersadar bahwa pada tahun 657 sebelum Masehi, kaum Byzas dari kota Yunani kuno, Megara, membangun permukiman di sisi barat Selat Bosporus yang menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Mediteran yang kemudian berkembang menjadi kota pelabuhan yang makmur dan tersohor dengan nama Byzantion.

Selama berabad-abad, Byzantion secara bergilir dikuasai kaum Persian, Spartan, Makedonian, dan Athenian sebelum dibumi-hanguskan Kaisar Romawi, Septimius Serverus, sekitar 196 Masehi untuk dibangun sebagai wilayah jajahan Romawi lengkap dengan Pemandian Zeuxippus, Hippodrome, dan dinding benteng yang mengelilingi Byzantion.

Pada tahun 324 setelah mengalahkan Licinius pada pertempuran Krisopolis di Bosporus, Konstantin memindah pusat kekuasaan Romawi dari Nikomedia ke Bysantium sebagai kota Nova Roma yang terdiri dari 14 distrik dan mendirikan dinding baru untuk pertahanan.

Kontantiun juga memperluas jaringan akuaduk sambil membangun konstruksi Binbirdirek Cistern serta boulevard berhias patung-patung para tokoh legendaris mulai dari Iskandar Agung, Julius Caesar, maupun dewa Apolo sebagai personifikasi Konstantin sendiri.

Pada tahun 330, Konstantin mengabadikan nama dirinya sendiri dengan mengubah nama Byzantium menjadi Konstantinopel sebagai Ibu Kota Romawi Timur dengan agama Nasrani bukan menggunakan bahasa Romawi tetapi Yunani sebagai bahasa utama.

Pada tahun 379, Theodosius I naik tahta kekaisaran Byzantium untuk dua tahun kemudian meresmikan Konsili Pertama Konstantinopel. Kemudian Kaisar Justinian (527-565) mendirikan Hagia Sophia di Konstantinopel serta memperluas wilayah kekuasaan Byzantium terbentang dari Palestina sampai ke Spanyol.

Dengan latar belakang sejarah sedemikian dramatis, Istanbul masa kini dengan perbendaharaan warisan kebudayaan Masjid Biru, Hagia Sophia, akuaduk, Benteng Istanbul, Sarayburnu, Istana Topkapi, Sistern Basilika, Masjid Suleimaniye, Hippodrom, Bazar Akbar merupakan kota museum monumen perpaduan tiga peradaban yakni Islam, Nasrani, dan Romawi yang tidak ada dua di marcapada ini.

https://travel.kompas.com/read/2022/10/27/070000427/warisan-tiga-peradaban-di-istanbul

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke