Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Gedung BAT Cirebon, Destinasi Bernuansa Eropa Tempo Dulu

KOMPAS.com - Mampir ke Kota Tua Cirebon bisa jadi pilihan mengisi waktu senggang. Terdapat beberapa spot Instagramable yang juga menarik untuk dijadikan latar foto.

Termasuk salah satunya Gedung British American Tobacco atau Gedung BAT, yang merupakan salah satu peninggalan zaman kolonial Belanda.

Lokasinya ada di Jalan Pasuketan No.1, Kampung Kebumen, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Letaknya ada di pojok perempatan dan berseberangan dengan Bank Mandiri.

Pemerintah Kota Cirebon telah menetapkan Gedung BAT sebagai salah satu cagar budaya kota tersebut.

Meski sudah tidak digunakan untuk operasional, namun gedung yang berdiri di lahan seluas 1,1 hektar itu masih terus dijaga kelestariannya.

Sejarah Gedung BAT

Dikutip dari situs Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Cirebon, Gedung BAT, yang kini menjadi salah satu ikon Kota Cirebon, dulunya merupakan industri pabrik rokok terkenal.

Dikutip dari situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Banten Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, gedung tersebut mulanya dimiliki oleh Indo Egyptian Cigarettes Company.

Kemudian, pada 1923, perseroan tersebut bergabung dan dimiliki oleh British American Tobacco Company yang berkantor di London, Inggris.

Pada 1924, perseroan merenovasi gedung tersebut. Arsitek FD Cuypers & Hulswit kemudian mengubahnya menjadi bangunan bergaya art deco, seperti saat ini.

Pada tahun yang sama, pabrik mulai dibangun dan saat itu menjadi produsen rokok putih terbesar di Indonesia.

Namun, sejak perang dunia kedua pada 1942, perseroam tersebut mengalami hambatan dan kekayaannya jatuh ke tangan pemerintah Jepang, sehingga aktivitasnya terhenti selama beberapa waktu.

Sayangnya, pada tahun 1963, setelah diketahui bahwa perseroan dimiliki perusahaan Inggris, Pemerintah Indonesia pun mengambil alih.

Ini sejalan dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang “Penanaman Modal Asing Oleh Pemerinta Orde Baru”, yakni perseroan dikembalikan oleh Pemerintah Indonesia kepada pemiliknya yang asli. Kemudian pada tahun 1979 perseroan menjual 30 persen saham kepada masyarakat Indonesia.

Sejak saat itu nama peseroan berubah menjadi PT BAT Indonesia. Gedung BAT Cirebon kemudian dimiliki oleh PY Bentoel International Investama (BINI) dan digunakan untuk memproduksi rokok hingga Mei 2010.

Aktivitas di sana terhenti karena seluruh produksi dipindahkan ke Malang, Jawa Timur.

Aktivitas wisata di Gedung BAT Cirebon

Gedung BAT menjadi saksi sejarah kejayaan pabrik rokok di Kota Udang. Keunikan arsitekturnya menjadikan daya tarik gedung ini di mata wisatawan, baik lokal dari Kota Cirebon dan sekitarnya, maupun dari kota lain dan bahkan wisatawan mancegara.

Dikutip dari Tribun Cirebon, area sekitarnya kerap dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda Kota Cirebon.

Pada malam hari, muncul warung-warung dadakan di sekitarnya yang semakin memeriahkan suasana.

Sembari nongkrong, beberapa pengunjung juga memanfaatkan spot-spot foto instagramable di sekitar Gedung BAT.

https://travel.kompas.com/read/2022/11/06/140600727/sejarah-gedung-bat-cirebon-destinasi-bernuansa-eropa-tempo-dulu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke