Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata ke Dufan Bersama Penyandang Disabilitas, Ini 6 Tipsnya

KOMPAS.com - Dunia Fantasi (Dufan) merupakan taman bermain berisi berbagai wahana yang menyenangkan sekaligus menantang adrenalin.

Jika ingin pergi bersama teman atau kerabat penyandang disabilitas, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. 

Seperti disampaikan oleh pendiri komunitas Wisata Kreatif Jakarta bernama Ira Lathief, yang menggelar agenda Trip to Dufan bersama penyandang disabilitas beberapa waktu lalu. 

Ia menjelaskan, hanya ada beberapa wahana yang aman dinaiki penyandang tunadaksa, penderita penyakit jantung, dan epilepsi. 

"Pihak Dufan memang menyampaikan, ada tiga wahana yang bisa dinikmati secara nyaman untuk semua disabilitas, seperti Turangga-rangga, Bianglala, dan Istana Boneka, itu secara fisik bisa untuk yang pakai kursi roda atau tunadaksa lainnya," ujar Ira kepada Kompas.com, Kamis (22/12/2022). 

Adapun untuk yang memiliki keterbatasan fisik lain namun tidak mengganggu aktivitasnya, kata dia, seperti tunarungu dan tunawicara bisa bermain apa saja. 

  • Seharian Keliling di Dufan Ancol Bersama Penyandang Disabilitas
  • Promo Tahun Baru Ancol, Rp 280.000 Nikmati Semua Unit Rekreasi

Tips pergi ke Dufan bersama penyandang disabilitas

Selain hal di atas, apa saja tips lainnya yang bisa diterapkan? Berikut Kompas.com rangkum. 

Wahyuningsih atau Wawah, seorang ibu dari penyandang disabilitas yang mengikuti agenda ke Dufan pada hari itu menyampaikan bahwa anaknya harus selalu didampingi. 

Ia memiliki seorang anak berusia 12 tahun dengan kebutuhan khusus tunagrahita atau keterbelakangan mental, yang bernama Salimah.

Sejak kecil, Wawah menjelaskan bahwa anaknya harus selalu ditemani, termasuk saat bermain wahana. 

Sebab, kata dia, penyandang disabilitas tunagrahita memiliki keterbatasan dalam hubungan sosial, termasuk dalam berkomunikasi.

Sehingga, pendampingan harus selalu dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. 

"Bisa dengar, tapi ngomongnya masih susah, baca juga belum. Jadi enggak bisa dilepas, kasian," ujar Wawah. 

Selain itu, keluarga atau pendamping juga sangat dibutuhkan untuk menginformasikan kepada customer service atau petugas yang berjaga di pintu masuk wahana.

Dengan memberitahukan bahwa sedang mengajak keluarga atau teman yang penyandang disabilitas, bisa memudahkan petugas dalam membantu dan memberitahukan wahana apa saja yang aman dinaiki.

Berikutnya, hal penting yang tidak boleh terlewatkan saat pergi bersama penyandang disabilitas ke taman bermain adalah membawa segala kebutuhan pribadi mereka. 

"Saya bawa minum dan makanan banyak. Karena dia (Salimah) mudah pusing kalau udah kurang minum dan makan, tapi obat enggak ya Alhamdulillah," ujar Wawah.

Ia menjelaskan, sejak usia 4 tahun anaknya sudah berhenti mengonsumsi obat-obatan.

Biasanya, saat tiba-tiba dingin atau panas tinggi, penanganan cukup dengan cara dikompres. 

Adapun untuk penyandang disabilitas lainnya yang memerlukan alat bantu tertentu seperti kursi roda atau obat, pastikan agar barang tersebut tidak tertinggal saat berkunjung ke tempat wisata. 

Tips penting lainnya bagi yang membawa keluarga atau kenalan penyandang disabilitas, selalu perhatikan aturan atau ketentuan naik tiap wahana, baik di Dufan maupun tempat lain. 

Untuk area Dufan, terlihat aturan tertulis disertai gambar yang cukup jelas dipajang di pintu masuk wahana.

Misalnya, larangan naik bagi pengunjung yang hamil, memakai kursi roda, mengidap penyakit jantung, atau patah tulang, di beberapa wahana esktrem. 

"Tim kami, mbak Ira, sudah datang sebelum hari-H untuk meriset wahana apa saja yang boleh dan tidak boleh dinaiki sama pengunjung tertentu, kita patuhi aturan itu saja," ujar pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta bernama Yulia Mareta. 

Menurut Reta, pendamping sebaiknya melakukan riset wahana apa saja yang aman dan sebaliknya, sebelum mengajak keluarga penyandang disabilitas. 

Untuk memudahkan komunikasi terutama dengan penyandang disabilitas yang tidak bisa mendengar atau berbicara, kata Ira, sebaiknya gunakan alat bantu. 

Sebenarnya, kata dia, akan lebih baik jika pendamping memahami bahasa isyarat.

Namun, jika tidak bisa, menggunakan alat bantu seperti kertas atau semacamnya akan sangat memudahkan.

"Siapkan kertas atau bawa papan tulis, supaya mudah. Ada juga cara komunikasi paling kekinian, pakai ponsel, tulis lewat status Whatsapp, enak cara ngobrolnya di sini," tutur Ira.

Tips lainnya, hindari musim liburan. Tidak hanya akan membuat antrean menjadi lebih padat dan panjang, kondisi fisik penyandang disabilitas harus diperhatikan. 

Selain itu, Reta mengatakan bahwa dalam kondisi ramai saat akhir pekan atau periode liburan, tidak smeua wahana harus dinaiki. 

"Teman-teman yang mau ke Dufan bisa riset dulu ada permainan apa, dan memprediksi season apa hari ini, kira-kira ramai atau enggak. Lalu bisa pilih mana aja yang mau dinaiki," kata Reta. 

Menurut pengalamannya, jumlah ideal wahana yang bisa dinaiki saat sedang padat atau ramai biasanya adalah lima atau enam wahana.

Banyak wahana yang dinaiki juga ia katakan tidak bisa dipaksa, harus disesuaikan dengan kondisi fisik dan hati teman-teman penyandang disabilitas. 

Pergi bersama penyandang disabilitas, pendamping juga sebaiknya sabar dan selalu menjaga komunikasi. 

"Kita harus memberikan pengertian kepada mereka, untuk menunggu antrean, agar mengerti wahana mana yang boleh dan tidak boleh," ujar Reta. 

Ia berpesan agar keluarga atau pendamping bisa selalu menjaga kondisi hati para penyandang disabilitas, untuk menghindari luapan emosi saat mengantre wahana atau hal-hal tidak diinginkan lainnya. 

  • Wisata di Dufan Bersama Teman Penyandang Disabilitas, Perhatikan Hal Berikut
  • Apakah Wahana Permainan Dufan Ramah untuk Penyandang Disabilitas?

Selain itu, kata dia, sebaiknya pendamping bisa mengomunikaskan pengumuman dari petugas, seperti imbauan atau informasi penting kepada para penyandang disabilitas sebelum naik wahana. 

https://travel.kompas.com/read/2023/01/05/063600127/wisata-ke-dufan-bersama-penyandang-disabilitas-ini-6-tipsnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke